Yogyakarta (ANTARA News) - Bus malam Puji Kurnia jurusan Jakarta-Yogyakarta diamuk massa, Minggu malam, setelah menabrak dua orang pengendara sepeda motor hingga salah satunya tewas di Jalan Wates KM 9, Balecatur, Kecamatan Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Massa yang emosi kemudian merusak  bus Puji Kurnia bernopol B 7079 YZ setelah menabrak dua pengendara sepeda motor yang melaju dari arah barat pada sekitar pukul 19.15 WIB.

Wartawan ANTARA melaporkan, kaca bus sebelah kanan dan kiri tampak berlubang terkena lemparan batu dan pukulan benda tumpul.

"Bus melaju kencang dan menabrak pengendara motor lalu mau melaju terus sehingga kacanya dipukuli lalu menepi," kata Yuli, seorang warga yang berada di lokasi saat kejadian.

Dua korban, satu luka dan satu meninggal dunia merupakan warga Purwokerto, Kabupaten Basnyumas, Jawa Tengah. Keduanya kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Sardjito, Yogyakarta.

"Saat ini dua korban telah dibawa ke Rumah Sakit dr. Sardjito," kata Kepala Kepolisian Sektor Gamping, Komisaris Polisi Herwinedi.

Menurut Herwinedi, sopir telah diamankan di Kantor Polsek Gamping. Sedangkan bus yang terkena amuk massa tidak lama kemudian diamankan ke Mapolres Sleman. "Untuk pendalaman kasus ini akan ditangani Polres Sleman," kata dia.

Petugas Polsek Gamping, Sigit saat ditemui dilokasi kejadian menuturkan bus Puji Kurnia melaju dengan kecepatan tinggi dari arah timur. Selain berkecepatan tinggi, bus berpenumpang itu juga telah melanggar batas marka sehingga menabrak dua pengendara motor tersebut.

"Tadi kita langsung turun kemudian bus kita kuasai dan sopir kita amankan, bus memang melaju cukup kencang dan melanggar marka juga," kata Sigit.

Akibat peristiwa itu, kemacetan cukup panjang terjadi di ruas Jalan Wates KM 9. Sejumlah aparat kepolisian lalu lintas bersama warga terus berupaya mengurai kemacetan hingga arus lalu lintas yang terpantau padat itu kembali lancar.

Baca juga: Enam orang diperiksa terkait kecelakaan Tanjakan Emen

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018