Jakarta (ANTARA News) - Ibu Negara Ani Yudhoyono dijadwalkan untuk melakukan dialog dengan para ibu negara dari sembilan negara mengenai buta aksara di forum Organisasi Kependidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) di Beijing (China) pada akhir Juli 2007. Hal tersebut dikemukakan oleh Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Prof DR Arief Rachman di Istana Negara, Rabu, seusai bertemu dengan Ibu Negara RI. Sembilan ibu negara itu, antara lain berasal dari Amerika Serikat (AS), Brunei Darussalam, Australia, Jepang, Korea Selatan, dan Thailand. Fokus pesan dari Ibu Ani pada forum UNESCO itu, menurut Arief, adalah memotivasi anak untuk membaca karena mengajari anak membaca harus dengan keinginan dan motivasi. Menurut dia, tema pertemuan adalah "Menjangkau yang Tidak Dapat Dijangkau atau 'To Reach The Unreach'". Dalam forum UNESCO itu, lanjut dia, juga akan hadir negara-negara donor untuk mengetahui bagaiamana caranya guna membantu menghapus buta aksara di sejumlah belahan dunia. Dalam kesempatan itu, Ibu Ani juga dijadwalkan akan memaparkan kreativitas dan inovasi Ibu Negara tentang program mobil, motor, dan rumah pintar. Oleh karena buku dan perpustakaan kadang-kadang sulit untuk dijangkau, maka mobil dan motor perpustakaan itulah yang mendatangi mereka, jelasnya. "Indonesia sebetulnya sangat berhasil dalam menghilangkan buta aksara, tetapi dengan program mobil dan motor pintar ini saya yakin akan lebih melejit lagi," ujar Arief. Ia menilai, konsep mobil dan motor pintar yang diusung Ibu Negara adalah salah satu konsep kreativitas dan inovasi yang cukup orisinal. Sementara itu, pada peringatan Hari Anak Nasional yang diselenggarakan 17 Juli 2007, Ibu Ani Yudhoyono dijadwalkan untuk bertemu dengan anak-anak dari kalangan bawah dan memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada orang tua mereka mengenai pendidikan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007