Denpasar (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan gembira menyaksikan koperasi di Indonesia mulai bangkit kembali sebagai salah satu penyangga perekonomian nasional. "Terus terang saya gembira mendengar inisiatif koperasi turut mendorong bergeraknya roda ekonomi di Indonesia," kata Presiden Yudhoyono, pada acara puncak Peringatan Hari Koperasi Nasional ke 60 di Nusa Dua, Bali, Kamis siang. Hadir pada acara yang dihadiri sekitar 2.500 orang anggota koperasi itu antara lain, Menneg Koperasi dan UKM Surya Dharma Ali, Menteri Perdangan Mari Elka Pangestu, Menbudpar Jero Wacik, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, Ketua Umum Dekopin Adi Sasono, dan mantan Menneg BUMN Sugiharto. Presiden menyatakan koperasi merupakan perkumpulan orang-orang yang melakukan kegiatan usaha dengan tujuan mulia, yaitu tidak saja berpartisipasi meningkatkan taraf hidup para anggotanya sekaligus meningkatkan ekonomi bangsa. "Kelompok masyarakat dalam koperasi telah bangkit. Jika dulu pemerintah pusat yang aktif mendorong kegiatan koperasi, namun saat ini Pemda Propinsi, Pemda Kabupaten dengan semangat otonomi daerah juga aktif mendorong koperasi," ujar Presiden. Presiden menambahkan dengan sumberdaya yang dimilikinya koperasi sudah menuju tahapan demokrasi ekonomi yang semakin sehat dan itu ditandai makin besarnya partisipasi koperasi dalam mendorong komunitas lokal pada setiap aktivitas ekonomi. "Saya juga melihat koperasi diam-diam telah menunjukkan kemampuannya menumbuhkan ekonomi, baik di tingkat lokal maupun nasional," tegas Presiden. Terkait sumberdaya modal, Presiden mengutarakan modal merupakan salah satu unsur utama dalam koperasi, namun tidak kalah penting adalah sumberdaya manusia dan komunitas sosialnya. "Ada yang bilang kalau manusianya tidak unggul dan malas, tentu akan percuma meskipun tersedia modal yang cukup," katanya. Untuk itu, lanjutnya, koperasi harus diberdayakan di semua lini, sehingga mampu membangun pertumbuhan ekonomi yang dapat didistribusikan secara adil. Sementara itu, Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), Adi Sasono, mengatakan kemajuan koperasi makin terukur dengan telah dijalankannya pendalaman beberapa tahap kegiatan, antara lain sistem pertanian organik, program simpan pinjam, mengembangkan energi terbarukan, hingga menjalankan koperasi dengan menggunakan teknologi informasi. Khusus teknologi informasi, kata Adi, saat ini sedangkan dikembangkan 134 koperasi simpan pinjam yang terintegrasi secara on-line. "Dengan terintegrasinya 134 koperasi ini, maka diharapkan dapat mengatasi kesenjangan digital antar koperasi di seluruh Indonesia," kata Adi Sasono. Bekerjasama dengan PT Excelcomindo Pratama Tbk., koperasi akan menggunakan teknologi berbasis satelit (V-sat), sehingga dapat menginterkoneksi seluruh daerah terpencil di pelosok tanah air. Kerjasama penggunaan teknologi berbasis satelit (VSAT) dengan operator seluler PT Excelcomindo Pratama Tbk itu menandai babak baru perkoperasian Indonesia. Pemerintah, kata Presiden, mendukung sepenuhnya langkah-langkah yang sudah dijalankan koperasi. Untuk menindaklanjuti hal itu, Presiden Yudhoyono meminta jajaran pemerintahan di tingkat Propinsi dan Kabupaten agar memberi dorongan moril kepada koperasi. (*)

Copyright © ANTARA 2007