Sukabumi (ANTARA News) - Ruang Wali Kota Sukabumi, Jawa Barat, nyaris terbakar yang diduga akibat hubungan arus pendek listrik yang terjadi pada Rabu.

"Kami menerima informasi bahwa ada kepulan asap yang muncul dari ruang kerja wali kota di Balai Kota Sukabumi dan langsung kami tangani sehingga api tidak merembet ke bangunan lain," kata Kepala Seksi Pemadam Kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Hendar Iskandar di Sukabumi, Rabu.

Informasi yang dihimpun, kebakaran tersebut terjadi saat jam kerja. Api dan asap yang keluar dari ruangan Wali Kota Sukabumi M Muraz tersebut sempat membuat panik pegawai Pemkot Sukabumi.

Kepulan asap keluar semakin pekat dan tidak lama petugas damkar regu II tiba di lokasi dalam langsung melakukan pemadaman.

Saat pemeriksaan objek listrik terganggu, tiba-tiba plafon yang rangkanya terbuat dari baja ringan ambruk akibat sambungan yang diinjak petugas PLN patah.

Akibatnya, ajudan Wali Kota Sukabumi Leo tertimpa plafon di bagian kepalanya dan mengalami luka sobek serta langsung dilarikan ke RSUD R Syamsuddin SH Kota Sukabumi.

Walaupun kerusakannya ringan akibat kebakaran tersebut, tetapi pegawai terlihat masih sibuk membersihkan dan membereskan puing bangunan dan arsip di ruang kerja orang nomor satu di Kota Sukabumi tersebut.

Karena kejadian kebakaran ini aliran listrik di Balai Kota Sukabumi dipadamkan, ditambah bencana angin puting beliung yang disertai hujan deras mengakibatkan pohon dan reklame tumbang menimba kabel jaringan listrik.

"Kebakaran itu dikarenakan ada konektor listrik yang korslet sehingga mengeluarkan percikan api, tetapi sudah kami tangani," kata Hendar.

Seorang warga yang tengah berkunjung ke Balai Kota Sukabumi Ane Mustikasari sempat melihat kepulan asap keluar dari ruang kerja wali kota. Pegawai yang melihat kejadian itu langsung mencoba mencari bantuan dan mencari sumber api.

"Petugas PLN naik ke atap ruangan wali kota, `pas` menginjak rangka baja ringan diduga tidak kuat penahannya akhirnya ambruk menimpa Pak Leo, ajudan wali kota," katanya.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018