Denpasar (ANTARA News) - Sebanyak 134 ribu koperasi simpan pinjam yang tersebar di seluruh pelosok tanah air segera terintegrasi secara on-line dalam jaringan ekonomi rakyat berbasis teknologi informasi. "Dengan terintegrasinya 134 ribu koperasi ini diharapkan dapat mengatasi kesenjangan digital antar koperasi di seluruh Indonesia," kata Ketua Dekopin, Adi Sasono, pada peringatan Hari Koperasi ke-60 di Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bukit Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali, Kamis. Hadir dalam acara itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Menkop dan UKM, Suryadharma Ali, tiga menteri dari Malaysia, India, dan Srilanka, pejabat penting dari hampir seluruh provinsi, tokoh koperasi, dan ribuan peserta dari 134 ribu koperasi di seluruh pelosok tanah air. Bekerjasama dengan PT Excelcomindo Pratama Tbk, koperasi akan menggunakan teknologi berbasis satelit (V-sat), sehingga dapat menginterkoneksi seluruh daerah terpencil di pelosok tanah air. "Kita akan memiliki `Koperasi Indonesia Seluler` dan kita akan mempunyai jaringan infrastruktur sendiri dengan memanfaatkan satelit meskipun di wilayah terpencil," katanya. Ia mengatakan, terbentuknya jaringan tersebut menandai era baru dalam perkoperasian Indonesia. "Koperasi adalah instrumen kebijakan publik yang keberadaannya dapat mengembangkan kemandirian masyarakat," katanya. Menurut dia, koperasi juga dapat menjadi mitra pemerintah untuk menghidupkan perekonomiaan mikro di level terbawah. Ia mengatakan, pihaknya berencana menyelenggarakan 10 ribu koperasi simpan pinjam on-line dan 46 ribu koperasi sejenis di seluruh Indonesia. "Koperasi yang ada sekarang juga tidak kecil, misalnya saja di Pekalongan ada koperasi yang simpanannya Rp1,4 triliun dengan omzet Rp22 triliun per tahun," demikian Adi Sasono.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007