Bandung (ANTARA News) - Asep Ridwan Saefullah (11) alias Iwan warga Kiara Condong Timur Rt 01 Rw 06, Kota Bandung, yang ditemukan tewas menggenaskan akibat mutilasi di kawasan Klender Jakarta, ternyata sempat membawa bekal tiga baju saat kepergiannya. "Mulanya saya masih kurang yakin kalau anak yang menjadi korban tewas itu anak saya, namun setelah istri saya memastikan keberadaannya dengan ciri-ciri fisik yang khas dimilikinya saya menjadi yakin bahwa itu adalah anak saya," kata ayah korban, Kamaludin (35) kepada ANTARA News di tempat tinggalnya, Kamis malam. Kamaludin memiliki dua putra dari pernikahannya dengan Nawangsih (29), yakni Arif (14), dan korban Asep Ridwan (14). Menurut dia, sebelum korban meninggalkan rumah pada Sabtu (30/6) lalu, korban sempat membawa tiga buah baju dan salah satu baju yang dibawa korban pernah terlihat dipakai seorang pengamen cilik di Stasiun Padalarang saat dirinya mecari korban. Dikatakannya, saat pengamen cilik tersebut ditanyanya, pengamen itu menjawab bahwa baju yang dipakainya itu dibeli dari seorang anak seusianya (korban) dengan alasan untuk menambah uang makan. Menurut dia, pengamen cilik itu juga mengatakan bahwa korban pergi ke Jakarta dengan seorang pria dari "Yayasan Babeh", dan korban merupakan siswa kelas V SD Al Hikmah Kiara Condong, Kota Bandung, yang terkadang pergi bermain ke kawasan Stasiun Bandung. "Memang saya akui kalau anak saya itu kurang mendapat perhatian dari saya sebagai ayahnya," kata Kamaludin yang kesehariannya berdagang asongan air mineral dengan rokok, di sebuah perempatan lampu merah di Kota Bandung. Di sekitar tempat tinggal korban tampak tetangga beserta kerabat sedang empersiapkan tenda tempat para tamu menunggu kedatangan jenazah korban yang kabarnya akan dibawa dari RS Cipto Mangun Kusumo Jakarta, Kamis malam ini.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007