Jakarta (ANTARA News) - Badan Geologi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat sebanyak 10 gunung merapi di Indonesia diwaspadai statusnya karena aktivitasnya terus meningkat. Hal itu diungkapkan Kepala Badan Geologi Departemen ESDM Bambang Dwiyanto, usai rapat kabinet soal penanganan bencana di tanah air, di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis. Hadir juga dalam rapat tersebut yaitu Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro, Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Sri Woro Budiati Harjono. Bambang menjelaskan, 10 gunung yang dinyatakan status waspada yaitu gunung Talang di Sumatera Barat, gunung Anak Krakatau di Lampung, gunung Merapi di Jawa Tengah/DIY, gunung Semeru dan gunung Bromo di Jawa Timur, gunung Batutara di Nusa Tenggara Timur. Selanjutnya gunung Karang Getang dan gunung Lokon di Sulawesi Utara, gunung Dukono di Kecamatan Ibu, Maluku Utara. Sedangkan dua gunung lainnya yaitu gunung Soputan di Sulawesi Utara berstastus siaga, dan gunung Gamkonora yang meletus pada Senin (9/12) status awas. Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah mengatakan, status dan aktivitas gunung merapi tersebut telah dilaporkan ke Presiden Yudhoyono mendapat tanggapan agar diberikan perhatian khusus menyangkut antisipasi dan penanganan masyarakat di sekitar gunung tersebut. Bambang menjelaskan, tingkat aktivitas gunung api memiliki empat level yaitu normal, yaitu tidak ada akitivitas yang membahayakan, kedua waspada yaitu apabila secara instrumental dari pengamatan atau visual menunjukkan ada peningkatan aktivitas cukup signifikan. Ketiga status siaga apabila aktivitasnya menuju atau mendekati ke arah letusan, serta ke empat awas, dimana gunung tersebut meletus. "Konsekuensi setiap status ini berbeda-beda, dalam status waspada kegiatan masyarakat dibatasi, sedangkan level siaga masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas di daerah yang terancam, sedangkan status awas konsekuensinya adalah pemerintah harus melakukan pengungsian masyarakat ke tempat-tempat aman," ujar Bambang. Terkait gunung Gamkonora, Mensos Bachtiar Chamsyah menjelaskan, hingga Kamis (12/7) pukul 12.00 WIB jumlah pengungsi telah mencapai 9.780 jiwa. Mensos menjelaskan, sesuai dengan prosedur tetap dalam penanganan bencana gunung api, telah ditetapkan zona lokasi pengungsi yang disesuaikan dengan status aktivitas gunung tersebut. "Pengungsi di sekitar gunung Gamkonora ditempatkan di zona yang paling aman dari pusat letusan, untuk menghindari ancaman aktivitas aliran lava, zat-zat vulkanis maupun akibat lontaran abu pijar dan hujan abu," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007