Balikpapan (ANTARA News) - Pelaksana Tugas Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas`ud pada Senin mempersilakan warga mengunjungi pantai dan daerah perairan di wilayahnya yang menurut dia sekarang sudah bersih dari bocoran minyak pipa Pertamina.

"Warga sudah bisa kembali menikmati pantai, silakan," kata Rahmad.

Patahnya pipa bawah laut Pertamina pada 31 Maret membuat minyak bocor ke Teluk Balikpapan dan perairan Selat Makassar di muara Teluk Balikpapan, membuat airnya tercemar materi hitam, kental, dan berbau menyengat seperti solar.

Dalam sekitar sepekan terakhir Pertamina, Chevron, Petrosea, dan ribuan warga Balikpapan kemudian berusaha membersihkan bocoran minyak mentah itu. Untuk memastikan kondisi perairan Teluk Balikpapan dan sekitarnya sudah bersih kembali, Pertamina melakukan pemantauan dari udara selain mengerahkan kapal-kapal patroli di laut.

"Dari hasil pengecekan langsung ke lapangan dan pengambilan gambar dari udara didapatkan hasil garis pantai Balikpapan sudah bersih dari ceceran minyak," kata Manajer Komunikasi dan CSR Regional Kalimantan PT Pertamina (Persero) Yudi Nugraha.

Pertamina mengurangi jumlah kapal yang dikerahkan untu membersihkan teluk dari 21 unit menjadi 17 unit. Personel untuk operasi pembersihan juga dikurangi dari 234 menjadi 170 orang.

Pertamina terus melakukan monitoring dan pemeriksaan kondisi udara. Pada Minggu 8/4, di Balikpapan Barat kadar oksigen berada di dalam batas normal yaitu 19,23 persen, kadar karbon di bawah 20 ppm, combustible gas (gas yang mudah terbakar selain oksigen) di bawah lima persen Level Explosive Limit (LEL), dan H2S di bawah 10 ppm.

Yudi menjelaskan operasi pembersihan sekarang difokuskan ke wilayah pemukiman penduduk seperti Kampung Atas Air Margasari hingga Kampung Baru Ujung, permukiman di tepi pantai dengan rumah-rumah panggung yang terdampak cemaran minyak.

"Di hari pertama Sabtu warga bahkan ada yang sesak napas, mual, dan muntah, karena tidak tahan bau minyak," kata Basyid, warga Kampung Atas Air.

Setelah itu, pada Minggu warga mengangkat sampah yang terkontaminasi minyak mentah dari bawah kolong rumah-rumah.

Yang masih susah dibersihkan adalah minyak yang menempel pada akar dan daun pohon-pohon mangrove. Pohon-pohon mangrove Margasari yang menjadi pembatas antara pemukiman dengan kilang minyak terendam air yang tercemar tumpahan minyak.

Pertamina kemudian mengirim truk penyedot minyak untuk membersihkan perairan setelah menyemprotkan dispersan ke permukaan air yang tercemar.

Baca juga:
Petambak di Penajam merugi akibat pencemaran minyak di Teluk Balikpapan
Tumpahan minyak Balikpapan dari pipa bawah laut Pertamina yang patah

 

Pewarta: Novi Abdi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018