Denpasar (ANTARA News) - Sebanyak 189 negara anggota PBB yang konsen terhadap lingkungan hidup sepakat mengadakan konferensi internasional mengenai perubahan iklim di Bali 3 - 14 Desember 2007. Dipilihnya Bali sebagai tempat konferensi tersebut karena Bali dipandang memiliki konsep hidup untuk mencintai lingkungan, melalui "Tri Hita Karana" (hubungan harmonis dengan lingkungan, antarmanusia dan Tuhan), kata Menteri Negara Lingkungan Hidup, Ir Rachmat Witoelar di Kedonganan-Kuta, Bali, Jumat. "Kita harus bangga sebagai bangsa Indonesia, negara-negara yang peduli dengan lingkungan memberi kepercayaan untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut, dan sekaligus akan melihat secara langsung bagaimana cara penerapan konsep itu oleh masyarakat Bali," ujarnya. Menurut Menteri, kegiatan tersebut akan membahas mengenai upaya menanggulangi semakin meningkatnya pemanasan global, dan berbagai upaya kelestarian lingkungan agar tetap terjaga di beberapa negara yang keberadan hutannya mulai berkurang. Oleh karena itu, kata Menteri, harus mampu menunjukkan konsep lingkungan itu kepada masyarakat dunia. Melalui kegiatan pelestarian lingkungan yang telah dicanangkan oleh masing-masing propinsi di Tanah Air. Rachmat menambahkan, untuk penanaman pohon penghijauan tidaklah sulit, tetapi harus diikuti pemeliharaan yang konsisten. Tanpa ada pemeliharaan yang konsisten kegiatan tersebut akan menjadi sia-sia. "Kami mengharapkan semua masyarakat agar berperan aktif dalam menjaga lingkungan agar tetap lestari, di samping juga menggalakkan kegiatan penghijauan lingkungan," katanya. Terhadap kegiatan penanaman pohon penghijauan itu, kata Rachmat, pemerintah akan memfasilitasi dan menyiapkan pohon penghijauan tersebut. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007