Jakarta (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah memerintahkan para pembantu seniornya untuk mengeksplorasi bergabungnya kembali negara itu dalam Kemitraan Trans Pasifik atau TPP, dengan syarat ada kesepakan yang lebih baik yang bisa dicapai, kata Gedung Putih seperti dikutip AFP.

Keputusan yang disambut baik para wakil rakyat dari negara bagian-negara bagian pertanian di AS itu bisa menjadi perubahan wajah presiden yang selama ini selalu menentang perjanjian TPP yang dengan cepat mengeluarkan AS dari TPP begitu naik berkuasa tahun lalu.

Gedung Putih buru-buru menepis anggapan bahwa keputusan Trump itu sebagai bukan mencla-mencle, melainkan konsisten dengan pernyataan-pernyataan Trump sebelumnya.

"Tahun lalu, presiden memegang janjinya mengakhiri kesepakatan TPP karena tidak adil terhadap pekerja dan petani Amerika," kata Wakil Sekretaris Pers Gedung Putih Lindsay Walters.

"Tetapi beliau (Trump) konsisten berkata akan terbuka kepada kesepakatan yang secara substansial lebih baik, termasuk dalam pidatonya di Davos belum lama tahun ini," kata Walters.

Trump sudah meminta Kepala Kadin Amerika Serikat Robert Lighthizer dan penasihat ekonomi Larry Kudlow  untuk melihat kembali apakah ada kesepakatan yang lebih baik yang bisa dirundingkan, sambung dia.

Trump kerap mencampakkan kesepakatan-kesepakatan perdagangan multilateral, bahkan pernah menyebut Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) yang sudah berumur 24 tahun sebagai "bencana."

Baca juga: Trump desak Saudi rujuk dengan Qatar

 

Pewarta: SISTEM
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018