Sydney (ANTARA News) - Polisi Australia, Sabtu, menuntut seorang dokter India dengan dakwaan memiliki hubungan dengan pemboman mobil yang gagal di Inggris dan mendukung terorisme. Polisi Federal Australia (AFP) mengatakan telah menuntut Mohammed Haneef, yang telah ditahan sejak ia ditangkap sewaktu berupaya meninggalkan negeri tersebut pada 2 Juli. Tekanan telah meningkat atas polisi agar mengajukan dakwaan atau membebaskan dia dari tahanan berdasarkan peraturan kontra-terorisme. Polisi, Jumat malam, mencabut permintaan ke satu pengadilan untuk memperpanjang masa mereka dapat menahan dia tanpa dakwaan, dan memberi mereka 12 jam untuk menanyai dia. "Ia telah didakwa menyediakan dukungan kepada satu organisasi, melanggar Pasal 102.7 (2) Undang-undang Pidana 1995," kata AFP dalam suatu pernyataan. Haneef ditangkap atas pemberitahuan dari polisi Inggris di kota Brisbane di bagian timur Australia setelah tujuh orang, termasuk sedikitnya empat dokter asing, ditahan di Inggris sehubungan dengan tiga serangan bom mobil yang gagal di London dan Glasgow. Menurut laporan media, dakwaan yang diajukan ialah Haneef telah menyediakan "kartu SIM" telefon genggam kepada anggota organisasi teroris. Ia dijadwalkan tampil di Pengadilan Bribane, Sabtu sore. Haneef telah mengatakan kepada pemerintah ia sedang dalam perjalanan ke Bangalore di India selatan untuk bertemu dengan istrinya, yang baru saja melahirkan. Haneef (27) adalah sepupu salah seorang tersangka yang menabrakkan kendaraan yang terbakar ke bandar udara Galsgow. Sebelum pindah ke Australia, ia diduga tinggal di apartemen yang sama di kota Liverpool, Inggris, dengan sepupunya dan seorang tersangka lain yang ditahan di Inggris sehubungan dengan pemboman mobil yang gagal itu, demikian AFP. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007