Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta para pendukung tim nasional sepak bola Indonesia menjadi tuan rumah yang baik dengan bersikap menghargai dan sopan ketika mendengarkan lagu kebangsaan negara lain. "Para supporter Indonesia sudah bagus karena mampu mendukung semangat dan patriotisme pemain. Namun disayangkan ada sikap seperti teriakan-teriakan Yang tidak perlu ketika lagu kebangsaan Arab Saudi dikumandangkan," ujar Presiden di sela peresmian pabrik obat-obatan PT Caprifarmindo Laboratories, di kawasan Cimareme, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin. Presiden menjelaskan, dirinya bersyukur dan senang menyaksikan putra-putra terbaik yang tergabung dalam tim nasional sepakbola Indonesia berupaya mempertontonkan permainan terbaik untuk menaikkan citra di mata internasional. "Kualitas dan teknik permainan tidak kalah dengan tim-tim besar dunia. Meskipun kita kalah 1-2 dari Saudi Arabia, tapi itu kekalahan terhormat, tegak kita karena sesungguhnya kualitas fisik dan teknik permainan Indonesia tidak kalah," ujar Presiden. Tentu saja, kepala negara berpendapat, gol terakhir yang dicetak Arab Saudi di menit-menit terakhir dalam serangan cepat tidak bisa terelakkan yang menurut beberapa pihak ada kesalahan. Presiden menginformasikan, pada 18 Juli 2007, tim Indonesia kembali bertanding menghadapi Korea Selatan. "Untuk itu saya mengajak seluruh rakyat Indonesia termasuk saudara yang ada di sini mendukung penuh, memberi semangat sambil berdoa apakah datang langsung menyaksikan di Stadion Bung Karno atau di kediaman sendiri," pinta Yudhoyono. "Saya tidak dibayar PSSI, tetapi ini kebanggaan kita, mereka telah berjuang," kata Presiden yang disambut gelak tawa dan tepuk tangan hadirin. Kepala Negara juga memberi apresiasi kepada puluhan ribu suporter yang tetap tertib dengan semangat meneriakkan yel-yel yang membakar semangat nasionalisme. "Ini adalah pesan sponsor berkaitan dengan PSSI dan olahraga Indonesia," kata Presiden yang lagi-lagi disambut gelak tawa.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007