London (ANTARA News) - Inggris diperkirakan menarik 500 dari 5.500 tentaranya dari Irak selatan dalam beberapa pekan dan mengaji seberapa cepat dapat menarik sisanya, kata Menteri Pertahanan Des Browne hari Senin. "Kami mendapatkan kesimpulan saat tentara kami di Irak sekarang 5.500 orang dan jika, seperti kami harapkan, dalam beberapa pekan menyerahkan istana Basra kepada kendali keamanan Irak, kami dapat menarik 500 tentara," kata Browne kepada parlemen, seperti dikutip Reuters. "Pada saat itu, kami akan mengaji kemampuan pasukan keamanan Irak dalam rembukan dengan sekutu kita --dan pada pokoknya dengan sekutu utama kita, Amerika Serikat-- tentara kemampuan kita keluar dari sana ke titik kita dapat menarik pasukan kita," katanya. Tentara Inggris ditempatkan terutama propinsi Basra, Irak selatan, yang memiliki kota dengan nema sama dan menjadi tempat industri minyak Irak. Jumlah tentara Inggris saat ini 5.500 orang sesudah dikurangi dari 7.000. Kesinambungan penarikan itu muncul sesudah gerakan sebulan untuk melatih pasukan Irak di wilayah tersebut guna mengambilalih tanggungjawab keamanan. Di bawah rencana sebelumnya, yang dibuat pemerintah Inggris, pasukan negara itu akan memainkan peran dukungan dan pelatih serta terutama ditempatkan di pangkalan udara Basra. Lebih dari 150 tentara Inggris tewas di Iraq sejak serbuan pimpinan Amerika Serikat untuk menggulingkan pemerintah Presiden Saddam Hussein pada 2003. April merupakan bulan dengan daftar kematian terbanyak bagi tentara Inggris sejak bulan pertama perang, yakni mencapai 11 prajurit. Inggris sudah menyerahkan tanggungjawab keamanan kembali ke Irak di tiga dari empat propinsi selatan, dengan hanya propinsi Basra tersisa. Inggris diserahi tanggungjawab keamanan atas tiga dari empat provinsi di Irak, kecuali provinsi selatan Basra. Menteri Pertahanan Inggris Des Browne, dalam pernyataan disiarkan pers Inggris tengah Juni, menyatakan Inggris "dalam jalur" menyerahkan pangkalan di Basra bulan depan. Browne juga menyatakan 500 prajurit lagi barangkali akan ditarik dari Irak, pada puncak janji pemerintah memulangkan 1.600 prajurit dari negara terkoyak perang tersebut, sehingga akan tersisa 5.000 prajurit di sana. Namun, menurut "The Guardian", ia tak menggambarkan tindakan itu sebagai kepastian. Ia merujuk kepada istilah "kemungkinan". Pemimpin tentara Inggris bersiap menarik pasukannya dari Irak dalam 12 bulan agar bisa lebih memusatkan perhatian di Afganistan, kata "Sunday Telegraph" mengutip pejabat tinggi tentara. Jadwal untuk menetapkan penarikan penuh sepihak Inggris dari Irak pada Mei disampaikan perdana menteri baru, Gordon Brown, yang menggantikan Tony Blair pada 27 Juni, kata suratkabar itu. Di bawah Blair, Inggris bersikukuh bahwa penarikan tentara dari Irak harus berdasarkan atas kejadian di negara itu, bukan atas dasar tenggat. Tentara asing di Irak semakin banyak keluar dari daerah diketahui diranjau dengan bom jalanan untuk mengurangi semakin banyak korban akibat ledakan besar menimpa satu kendaraan membawa sejumlah tentara. Perdana Menteri Irak Nuri Maliki menginginkan pasukannya mengambilalih keamanan di propinsi Basra dari tentara Inggris dalam tiga bulan, kata kantornya awal Juli.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007