Surabaya (ANTARA News) - PT Perkebunan Nusantara X dan Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) lingkup PTPN X menyepakati besaran dana talangan gula untuk musim giling 2007 sebesar Rp4.900 per kg, sesuai harga dasar yang ditetapkan pemerintah. Penandatangan kesepakatan dana talangan itu dilakukan Dirut PTPN X Adi Prasongko dan Ketua APTRI lingkup PTPN X, Kadar Oesmadi di Surabaya, Selasa. Dalam kesepakatan tersebut, PTPN X dan APTRI sepakat pembagian profit sharing sebesar 60-40 persen. Artinya, jika harga gula yang terbentuk pada lelang melebihi Rp4.900 per kg, maka kelebihan harga dibagi dengan besaran 60 persen untuk petani dan 40 persen untuk investor penyedia dana talangan. Namun, apabila harga yang terbentuk pada lelang di bawah Rp4.900 per kg, maka kerugian dari defisit harga itu ditanggung investor. Sebanyak lima investor dana talangan telah ditetapkan PTPN X pada musim giling tahun ini, yakni PT Berlian Penta, PT Kencana Gula Manis, PT Berkat Anugerah Agung, PT Jayakarta, dan PT Sumber Kencana. Kesepakatan ini mengakhiri polemik kedua pihak, terutama dari pihak petani yang menginginkan besaran dana talangan gula diatas Rp4.900 per kg. "Dengan kesepakatan ini maka tidak ada lagi deadlock seperti sebelumnya. PTPN X dan APTRI sudah sama-sama sepakat dengan dana talangan sesuai harga dasar pemerintah," kata Adi Prasongko. Menurut Adi Prasongko, dengan kesepakatan ini, para petani tebu mendapatkan kepastian harga gula yang beberapa waktu terakhir cenderung menurun. "Tapi mudah-mudahan setelah ini, harga lelang bisa kembali membaik," tambahnya. Sebelum adanya kesepakatan, lelang gula yang dilakukan PTPN X beberapa pekan terakhir tidak menggunakan patokan harga dan diserahkan kepada mekanisme pasar. Saat ini, harga gula produksi giling 2007 cenderung terus menurun, menyusul makin melimpahnya stok. Lelang terakhir pada awal Juli 2007, harga yang terbentuk sudah mendekati harga dasar yang ditetapkan pemerintah. Ketua APTRI PTPN X, Kadar Oesmadi mengakui apabila sebelumnya petani tebu sangat menginginkan harga talangan gula diatas Rp4.900 per kg, karena makin tingginya biaya produksi yang dikeluarkan. "Sangat wajar kalau petani ingin harga yang lebih tinggi. Tapi mereka akhirnya sepakat dengan harga talangan sesuai harga dasar pemerintah," katanya. Kadar Oesmadi juga mengakui kecenderungan menurunnya harga gula beberapa pekan terakhir yang sudah mendekati harga dasar. "Tapi kini petani sudah dapat kepastian harga gulanya," ujarnya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007