Bengkulu Selatan (ANTARA News) - Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, terus berupaya mendorong masyarakat agar melestarikan olahraga tradisional sekaligus sebagai bentuk pelestarian budaya lokal.

"Olahraga tradisional memiliki nilai dan filosofi yang berkaitan dengan kehidupan sosial, jadi bukan hanya menyehatkan secara fisik tetapi juga psikis," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bengkulu Selatan, Isnan Fazri, Senin.

Menurutnya, kemajuan teknologi dan perkembangan zaman telah menjadikan masyarakat pasif dan malas berolahraga. Fenomena modernisasi telah menggeser kedudukan olahraga tradisional dalam berbagai kegiatan sosial masyarakat.

"Mereka lebih menyukai bermain media sosial dan permainan elektronik. Bila situasi ini tidak diatasi maka akan berdampak buruk terhadap masa depan generasi muda. Padahal olahraga bisa membangun karakter manusia," jelas Isnan.

Olehnya, masyarakat diminta menggali olahraga tradisional yang berkembang di wilayahnya, seperti enggrang, terompah panjang, tarik tambang hingga "selele"(permainan lokal Bengkulu Selatan yang menggunakan kayu, mirip bisbol).

"Animo masyarakat Bengkulu Selatan cukup tinggi terhadap olahraga tradisional. Untuk itu, kami akan berupaya memasukkannya ke dalam kurikulum mata pelajaran olahraga di sekolah," imbuhnya.

Selain mendorong pihak sekolah agar memopulerkan olahraga tradisional, pihaknya juga akan mengelar turnamen khusus olahraga tradisional.

Kegiatan itu sudah tertulis dalam program kerja Dispora dalam melestarikan budaya lokal sebagai ragam kekayaan bangsa.

"Rencananya, selesai Lebaran akan diadakan turnamen olahraga tradisional," tuturnya.
 
Arsip. Sejumlah siswa berusaha mendorong bambu saat bermain Dagongan dalam kompetisi olahraga tradisional tingkat sekolah dasar di Lapangan Permata Biru, Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (16/12/2016). Kompetisi Gobak Sodor dan Dagongan yang diikuti 21 sekolah tersebut bertujuan untuk memperkenalkan kembali olahraga tradisional khususnya kepada generasi muda. (ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani)

Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018