Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi bergerak melemah sebesar 20 poin menjadi Rp13.933 dibanding posisi sebelumnya Rp13.913 per dolar AS.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Rabu mengatakan bahwa inflasi Amerika Serikat yang mendekati target The Fed memberikan sinyal untuk kenaikan suku bunga AS.

"Inflasi Amerika Serikat yang mendekati target The Fed memicu terapresiasinya dolar AS," katanya.

Ia mengemukakan inflasi Amerika Serkat di level 1,9 persen pada Maret tahun ini. Angka itu mendekati target the Fed yang sebesar 2 persen.

"Di tengah situasi itu, pelaku pasar uang cenderung mengambil posisi masuk ke aset berdenominasi dolar AS," katanya.

Ia menambahkan bahwa pelaku pasar uang juga fokus pada laporan data Non-Farm Payroll (NFP) Amerika Serikat pada akhir pekan ini, yang dapat memberikan tanda-tanda kekuatan lebih lanjut dalam ekonomi AS.

Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail mengatakan kemungkinan naiknya tingkat suku bunga The Fed serta harga minyak dunia di atas level 72 dolar AS per barel turut membebani nilai tukar rupiah.

"Rupiah kemungkinan bergerak di rentang Rp13.900-Rp14.000 per dolar AS pada hari ini," paparnya.

Baca juga: Rupiah senin sore melemah jadi Rp13.895

Baca juga: Presiden Jokowi yakinkan fundamental makro Indonesia baik

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018