Makassar (ANTARA News) - Utusan Khusus Pemerintah RI untuk Kawasan Timur Tengah, Alwi Shihab membantah bahwa Arab Saudi telah melarang maskapai penerbangan Garuda Indonesia untuk terbang atau melintas di wilayah udara negara minyak tersebut. "Masalah ini sudah selesai dengan sendirinya. Jangan terlalu dibesar-besarkan apalagi langsung memvonis bahwa Arab Saudi melarang penerbangan Indonesia melintas di negara itu," ujar Alwi Shihab di Makassar, Kamis usai mendampingi Dubes Kuwait, Syech Mohammed Fadel Khalaf dan Wakil Dubes Uni Emirat Arab, Syech Adul Al-Adham bertemu Gubernur Sulsel, HM Amin Syam. Alwi meminta masyarakat untuk tidak salah menafsirkan surat Arab Saudi yang meminta klarifikasi kepada Indonesia mengenai nasib maskapai penerbangan Indonesia yang dilarang melintasi negara-negara Uni Eropa. Permintaan klarifikasi ini, kata mantan Menko Kesra tersebut, bukan semata-mata hanya untuk kepentingan Arab Saudi saja, tetapi juga untuk Indonesia dimana kedua negara sepakat untuk membenahi sarana transportasi udara yang dimilikinya. Alwi juga meminta agar pihak-pihak tertentu tidak mengambil langkah-langkah balasan terhadap isu pelarangan Arab Saudi ini dengan mengeluarkan ancaman balik seperti tidak mengirim jemaah hajinya ke Arab Saudi. "Kita harus jelaskan secara rasional langkah apa yang perlu ditempuh menghadapi persoalan ini dan Arab Saudi memiliki hak untuk bertanya mengenai sarana transportasi negara kita dan Indonesia juga berhak menjawabnya," tuturnya. Sementara itu, Gubernur Sulsel HM Amin Syam menuturkan bahwa kedatangan kedua duta besar negara Timur Tengah itu untuk menjajaki kerjasama dengan Pemprov Sulsel di sektor pendidikan. Yang menjadi fokus kerjasama di dunia pendidikan ini, kata gubernur adalah pendidikan dalam pesantren namun ia tidak menjelaskan secara rinci bentuk kerjasama seperti apa yang akan dijalin kedua belah pihak.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007