Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan memprioritaskan upaya penanggulangan penyakit HIV-AIDS yang jumlah penderitanya terus melonjak setiap tahunnya. "Presiden memberikan petunjuk agar langkah penanggulangan HIV-AIDS menjadi pioritas seperti dengan sosialisasi penyakit ini ke masyarakat," kata Menko Kesra Aburizal Bakrie usai rapat terbatas kabinet membahas perkembangan HIV-AIDS di kantor presiden Jakarta, Kamis. HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan kemudian menimbulkan AIDS. AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah suatu kondisi medis berupa kumpulan tanda dan gejala yang diakibatkan oleh menurunnya atau hilangnya kekebalan tubuh karena terinfeksi HIV, sering berwujud infeksi yang bersifat ikutan (oportunistik) dan belum ditemukan vaksin serta obat penyembuhannya. Menurut Bakrie, meningkatnya penderita penyakit ini secara signifikan dari 1.371 orang pada tahun 2003 menjadi 6.871 pada akhir September 2006 menunjukkan bahwa kasus ini harus segera ditanggulangi sungguh-sungguh jika tidak ingin semakin merebak jumlah penderitanya. "Jika tidak ditanggulangi serius pada tahun 2010 jumlah kasus AIDS akan menjadi 400.000 orang dengan kematian 100.000 orang dan pada tahun 2015 menjadi 1 juta orang dengan kematian 350.000 orang," katanya. Selain sosialisasi, presiden juga meminta agar anggaran pemerintah untuk penanggulangan ditingkatkan sehingga bisa mendekati kebutuhan dana yang diperlukan. Presiden juga menginstruksikan agar masalah ini juga ditanggulangi bersama dengan pemerintah daerah terutama untuk penyediaan infrastruktur kesehatan seperti rumah sakit rujukan, pemberian obat gratis dan peningkatan kemampuan tenaga medis. "Kerja sama internasional dan nasional harus terus ditingkatkan untuk penanggulangan kasus ini," katanya. Bakrie menambahkan prioritas penanganan masalah HIV-AIDS juga diprioritaskan di daerah Papua dan Irian Barat yang merupakan jumlah terbesar penderita penyakit menular tersebut. "Prevalensi HIV pada penduduk tanah Papua sebesar 2,4 persen atau 15 kali lebih tinggi dibandingkan wilayah lain. Untuk itu kita akan bekerjasama dengan Pemda Papua yang telah memiliki program `Save Papua`," kata Menkes Siti Fadilah Supari yang mendampingi Bakrie. Menurut Menkes dengan tingginya angka penderita di Papua maka anggaran untuk penanggulangannya juga diperbesar untuk Papua. Untuk tahun 2007 kebutuhan anggaran untuk wilayah Papua mencapai 4 juta dolar AS atau empat persen dari total anggaran penanganan HIV-AIDS secara nasional yang mencapai 66 juta dolar AS.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007