Jakarta (ANTARA News) - Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) dan Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) menyerukan umat Katolik dan Kristen untuk tetap melakukan ibadah Minggu seperti biasa pasca ledakan bom di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur.

"Kami mengimbau seluruh umat untuk tetap melakukan ibadah Minggu, khususnya yang akan hadir di ibadah sore seperti biasa, kita tetap perlu waspada tapi kita tidak boleh takut pada aksi-aksi terorisme," kata Sekretaris Komisi Hubungan Antar-Keagamaan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Romo Agustinus Ulahayanan di Jakarta, Minggu.

Menurut Agustinus, umat yang menjadi jemaat Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat di Jalan Arjuna, Surabaya, dapat mengikuti ibadah di gereja terdekat lainnya.

"Kita minta agar masing-masing gereja berkoordinasi dengan polisi di lingkungan gereja, khususnya saat ada ibadah," kata dia.

Sekretaris Umum PGI Gomar Gultom menambahkan, penundaan ibadah hanya akan menyenangkan pihak teroris karena telah berhasil menyebarkan rasa takut.

"Untuk umat kami minta untuk tetap tenang, tidak terprovokasi dan tetap melakukan kegiatan sehari-hari tanpa takut, tapi tetap waspada tanpa menunda ibadah," kata dia.

Selain itu, KWI dan PGI juga meminta umat dan seluruh masyarakat untuk menghentikan penyebaran foto dan video terkait kejadian karena teroris bertujuan menebarkan rasa takut di tengah masyarakat. KWI dan PGI justru mengimbau masyarakat untuk menebarkan kasih dan rasa damai melalui berbagai media.

Dalam pernyataan resmi untuk menyikapi ledakan bom di Surabaya, KWI dan PGI juga menegaskan tidak ada mengajarkan kekerasan dan pembunuhan. Agama apapun mengajarkan kemanusiaan, damai dan cinta kasih. Kesesatan berpikir yang membawa penganut agama melakukan kekerasan dan tindak terorisme.

Pernyataan yang serupa juga disampaikan Presiden Joko Widodo usai mengnjungi lokasi pertama ledakan di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Surabaya, Minggu sore, bahwa tindak radikalisme dan terorisme tidak ada hubungan dengan agama apapun dan di luar nilai-nilai luhur Pancasila.

Baca juga: Jokowi kunjungi lokasi ledakan bom GPPS Surabaya

Baca juga: Anggota DPR minta aparatur lebih waspada

Baca juga: Banser Jateng siap dilibatkan pengamanan tempat ibadah

Pewarta: Azizah Fitriyanti
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018