Sidoarjo (ANTARA News) - Beberapa kali ledakan kembali terdengar dalam lingkungan rumah susun sewa (rusunawa) di Wonocolo, Taman, Sidoarjo, Jawa Timur setelah sebelumnya ada ledakan yang mengakibatkan tiga orang mengalami luka-luka, Minggu malam.

Akibat ledakan ini, petugas kepolisian bersama dengan anggota TNI Kodim 0816 Sidoarjo memperketat penjagaan yang ada dalam lingkungan rumah susun di Wonocolo, Taman, Sidoarjo menyusul terjadinya ledakan dari salah satu ruangan kamar yang ada di rumah susun setempat.

Penjagaan tersebut dilakukan untuk membersihkan lokasi dari masyarakat yang ingin mendekat dari lokasi ledakan yang diduga bom dari dalam rumah susun.

"Ledakan yang diduga bom itu terjadi sekitar pukul 20.30 WIB di Rusunawa. Tadi terdengar satu ledakan. Awalnya saya kira gas meletus. Ternyata warga rusunawa banyak yang lari," kata Ahmad Firmansyah salah seorang warga di lokasi kejadian.

Baca juga: Ledakan Rusunawa Sidoarjo, Polri duga unit dihuni teroris

Baca juga: Kapolda Jatim bertolak datangi lokasi ledakan Rusunawa Wonocolo Sidoarjo

Baca juga: Polri konfirmasi ledakan di Rusunawa Wonocolo Sidoarjo


Menurut informasi yang dihimpun, ledakan yang diduga bom itu terjadi sekitar pukul 20.30 WIB di Rusunawa Blok B lantai 5.

Dalam kejadian itu, tiga orang dilarikan menggunakan pikap ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan.

Petugas gegana dari Polda Jatim sudah datang ke lokasi untuk mengamankan lokasi kejadian perkara.

Belum ada pernyataan resmi dari kepolisian terkait dengan motif kejadian ledakan yang diduga bom di dalam rumah susun ini.

Jurnalis yang meliput kejadian ini juga harus tertahan di luar lokasi rumah susun dengan alasan keamanan.

Sementara untuk akses jalan masuk ke Rusun Wonocolo ini sudah penuh dengan aktivitas warga yang ingin melihat dari dekat lokasi kejadian.

Rusun Wonocolo, Taman, Sidoarjo dekat dengan perbatasan kota Surabaya yaitu sekitar 9 kilometer arah barat lokasi ledakan di tiga lokasi Gereja di Surabaya pada Minggu pagi.
 

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018