Sidoarjo (ANTARA News) - Ribuan warga di kawasan Wonocolo Selatan, Taman, Kabupaten Sidoarjo, mendekati lokasi rusunawa yang menjadi tempat meledaknya benda diduga bom, Minggu (13/5) malam.

"Mereka penghuni rusunawa yang sebelumnya berlarian menjauhi lokasi, tapi kemudian ingin melihat lagi dari dekat," ujar salah seorang warga, Sulaiman, ketika ditemui di lokasi.

Pantauan di sekitar lokasi, meski sudah dihalangi menggunakan garis polisi dari jarak sekitar 100 meter dari titik kejadian, warga tak mempedulikannya dan membuat petugas kerap mengimbau untuk menjauh.

"Silakan Pak, Bu, jangan mendekat. Di sini lalu lintas kendaraan petugas dan jalur evakuasi. Ayo minggir-minggir," ucap seorang aparat keamanan.

Tidak hanya kepolisian, petugas juga melibatkan unsur TNI, keamanan dari Pemkab Sidoarjo, serta komunitas pemuda setempat.

Fadil, salah seorang warga lainnya, mengaku ingin menyaksikan dari dekat, akan tetapi diakuinya masih ada perasaan takut dan memilih melihat dari jauh

"Infonya masih ada yang aktif di dalam, makanya saya tidak mau mendekat. Orang-orang tetap nekat, padahal sudah disuruh menjauh," ucapnya.

Ledakan yang diduga bom itu terjadi Minggu (13/5) sekitar pukul 20.00 WIB di Rusunawa Blok B lantai 5 Kelurahan Wonocolo atau dekat dengan perbatasan kota Surabaya, yaitu sekitar 9-10 kilometer arah barat lokasi ledakan di tiga lokasi gereja di Surabaya pada Minggu (13/5) pagi.

Informasi yang dihimpun, diduga seorang pria penghuni kamar rusunawa di lantai 5 meninggal dunia, kemudian tiga orang yang merupakan istri dan dua anaknya dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman, serta sejumlah pejabat Pemkab Sidoarjo masih berada di lokasi.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018