Jayapura (ANTARA News) - Ratusan umat Katolik Gereja Katedral Dok V Jayapura menggelar doa bersama dan membakar 1.000 lilin pascabom bunuh diri di Surabaya pada Minggu (13/5) pagi.

Dari pantauan di lapangan, sebelum melaksanakan aksi solidaritas bagi para korban bom bunuh diri itu, umat menggelar doa bersama di dalam Gereja Katolik Paroki Katedral setempat yang dipimpin secara langsung oleh seorang pastor.

Doa bersama tersebut berlangsung dengan khikmat sambil melantunkan Novena Salam Maria secara khusyuk bagi para korban bom bunuh diri di Surabaya.

Andri Inyur, koordinator aksi yang juga Ketua Pemuda Katolik Katedral Dok V mengatakan doa bersama dan pembakaran lilin itu dilakukan secara spontan oleh para umat dan pemuda.

"Atas kemurahan hati, teman-teman melakukan aksi ini supaya mengungkapkan rasa prihatin kami kepada para korban," katanya.

Pihaknya juga turut sedih bahwa para korban juga merupakan keluarga dan sahabat, di mana tersirat agar orang muda Katolik Paroki Katedral setempat membangun solidaritas dalam keragaman umat beragama.

Hal senada disampaikan Andri Inyur, Jendrik Krimadi salah seorang umat Katolik Paroki Katedral Jayapura dengan mengatakan doa bersama dan pembakaran lilin itu bentuk keprihatinan atas jatuhnya banyak korban bom bunuh diri di Surabaya.

"Kami berharap kejadian yang harus menelan korban jiwa ini tidak terulang lagi ke depannya, dan masyarakat khususnya di kalangan Gereja Katedral Jayapura tidak terprovokasi," ujarnya.

Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018