Pekanbaru (ANTARA News) - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Pekanbaru mengecam pelaku bom Surabaya yang meledakkan tiga gereja pada Minggu pagi 13/5 karena tidak berperi kemanusiaan.

"Kami tokoh agama menyampaikan duka dan bela sungkawa terhadap korban bom di Surabaya yang memakan jiwa, luka-luka, dan harta, " kata Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Pekanbaru Ismardi Ilyas di Pekanbaru, Senin.

Ismardi Ilyas menjelaskan ia bersama sejumlah Unsur Pimpinan Daerah Pekanbaru, Polresta, Kodim, MUI, Kemenag, FPK, FKUB, tokoh agama telah melakukan urun rembuk terkait tragedi tersebut dan membuat tujuh pernyataan sikap anti teror bom, guna disebarkan kepada masyarakat.

Menurut Ismardi Ilyas begitu menerima informasi tragedi bom di gereja Surabaya, ia langsung mengumpulkan semua unsur untuk membahas tindakan antisipasi yang perlu dilakukan termasuk membuat pernyataan sikap. Dengan mengundang Unsur Pimpinan Daerah Pekanbaru, Polresta, Kodim, MUI, Kemenag, FPK, FKUB, tokoh agama lainnya.

"Tujuannya mencegah dampak dan hal-hal yang tidak diinginkan dari tragedi bom Surabaya serta komitment menjaga kesatuan Negara Republik Indonesia dari teror bom, " ujarnya.

Dia menyebutkan komitmen tersebut dituangkan dalam tujuh keputusan yang berbunyi sebagai berikut,

1. Keprihatinan dan berduka cita atas tragedi peledakan bom pada tempat ibadah (tiga gereja) di Kota Surabaya yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, luka-luka dan harta benda lainnya.

2. Menyesalkan kejadian tersebut yang dilakukan oleh pihak-pihak tidak bertanggungjawab apakah mengatasnamakan agama, atau lainnya serta menyerahkan penyelesaiaan sepenuhnya kepada pihak berwenang atau berwajib.

3. Mengajak kepada tokoh masyarakat, pimpinan agama, lembaga dakwah, pimpinan ormas keagamaan untuk mengimbau umatnya agar tetap tenang tidak terprovokasi oleh isu-isu yang menjurus kepada perpecahan yang merusak hidup intern dan antar umat beragama.

4. Mengajak umat beragama agar senantiasa menumbuhkembangkan toleransi beragama dengan sikap saling menghargai, menghormati, baik interen maupun antar umat beragama dengan pemerintah demi terwujudnya Pekanbaru sebagai kota Smart City yang Madani.

5. Mengimbau umat beragama untuk tidak takut melaksanakan ibadah sesuai dengan ajaran agama masing-masing. Serta proaktif menjaga keamanan baik di lingkungan tempat ibadah atau lainya.

6. Kepada pemerintah dan pihak keamanan agar melakukan upaya preventif sebagai tindakan antisipasi terhadap kemungkinan ancaman konflik antar umat beragama dan bekerjasama dengan tokoh agama, adat, dan pihak terkait.

7. Kepada masing-masing pihak terkait agar bertanggungjawab dengan penuh keiklasan dalam mewujudkan kesepakatan ini untuk disampaikan dan dilaksanakan secara bersama serta disosialisasikan kepada masing-masing umat beragama sampai keseluruh elemen masyarakat di Kota Pekanbaru.

Tujuh pernyataan sikap ini ditandatangani oleh seluruh yang hadir, lalu disebar ke semua unsur.

Sementara itu Kapolresta Pekanbaru Kombespol Susanto mengatakan situasi Pekanbaru kondusif. Seluruh pengamanan tempat ibadah dan pusat keramaian dengan element masyarakat dilakukan.

"Kami meminta seluruh masyarakat tetap melakukan aktivitas dan ibadah tetap seperti biasa tidak terpengaruh, kami kepolisian akan mengamankan kegiatan, " tegasnya.

Baca juga: UGM: RUU terorisme perlu segera disahkan

Baca juga: Kapolri sebut kelompok pelaku pengeboman terkait ISIS

Pewarta: Fazar Muhardi/Vera Lusiana
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018