Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines, Hotasi Nababan, tetap dipertahankan atau diangkat kembali pada posisi sebagai Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines dalam perombakan direksi dan komisaris 18 BUMN. "Saya pikir beliau (Hotasi Nababan) telah melewati masa-masa sulit di Merpati. Namun, saat ini proses restrukturisasi belum selesai di Merpati. Sebaiknya yang paling tahu dan memulai proses restrukturisasi adalah Hotasi. We give him a chance," kata Menteri Negara BUMN, Sofyan Djalil, setelah melantik direksi dan komisaris 18 BUMN, di Jakarta, Jumat. Ia mengatakan, Merpati memang tengah dalam kondisi yang "kritis" sehingga apabila proses restrukturisasi tidak dilanjutkan akan membuat BUMN penerbangan itu sulit diharapkan perkembangannya. Oleh karena itu, menteri berharap dengan dipimpin kembali oleh Hotasi Nababan dapat membuat Merpati "terbang tinggi". Hotasi yang ditunjuk menjadi Dirut sejak 2002 dinilai paling mengetahui seluk beluk dan restrukturisasi hutang Merpati. "Saya percaya kepada beliau (Hotasi). Jadi ayo kita buat Merpati terbang lebih tinggi jangan seperti merpati yang memelas," katanya. Merpati tercatat memiliki hutang senilai Rp1,8 triliun dan kini tengah dinegosiasikan soal pelunasannya kepada para debitur baik bank maupun utang unsecured. BUMN penerbangan perintis itu mendapat suntikan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp450 miliar yang dialokasikan untuk revitalisasi armada Rp150 miliar, restrukturisasi utang Rp180 miliar, dan biaya SDM Rp120 miliar.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007