Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, ditutup melemah sebesar 109,03 poin seiring dengan sentimen eksternal yang relatif kurang kondusif bagi mata uang negara berkembang.

IHSG BEI ditutup melemah 109,03 poin atau 1,83 persen menjadi 5.838,11, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 26,65 poin (2,77 persen) menjadi 935,35.

"Sentimen eksternal yang kurang kondusif berdampak pada pelemahan rupiah, yang akhirnya berimbas negatif pada IHSG," ujar Analis Anugerah Sekuritas Indonesia Bertoni Rio di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, sentimen mengenai prospek kenaikan suku bunga The Fed menjadi salah satu faktor yang menahan laju rupiah. Kondisi itu mempengaruhi psikologis investor terhadap perekonomian nasional.

Kendati demikian, ia optimistis, pelemahan rupiah relatif jangka pendek menyusul sentimen yang beredar di dalam negeri bahwa Bank Indonesia (BI) akan menaikkan suku bunga dalam rangka menjaga fluktuasi rupiah.

"Kebijakan BI itu akan menjaga stabilitas rupiah, secara umum akan berdampak positif bagi perekonomian nasional," katanya.

Ia menambahkan bahwa valuasi harga saham di dalam negeri juga relatif telah rendah sehingga dapat dijadikan momentum untuk akumulasi. Secara jangka panjang, investasi di pasar modal masih positif.

Baca juga: IHSG BEI turun ke level 5.936 poin

Baca juga: Jokowi ingin pertumbuhan ekonomi terus naik

Baca juga: Kadin: teror hanya akan berimbas sementara pada ekonomi Jatim


Sementara itu tercatat, frekuensi perdagangan sebanyak 408.721 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,912 miliar lembar saham senilai Rp9,343 triliun. Sebanyak 154 saham naik, 218 saham menurun, dan 117 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.

Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei turun 47,84 poin (0,21 persen) ke 22.818,01, indeks Hang Seng melemah 389,05 poin (1,23 persen) ke 31.152,02, dan Straits Times melemah 22,23 poin (0,62 persen) ke posisi 3.540,23.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018