Malang, Jawa Timur (ANTARA News) - Korban meninggal dunia akibat ledakan ketel uap industri rumah tangga yang memroduksi tahu di Kelurahan Temas, Kota Batu,  bertambah.

Korban meninggal itu adalah Zahra Aini Rachmawati (6) yang sempat dirawat di Rumah Sakit Saifl Anwar (RSSA) Malang. Zahra meninggal dunia, Sabtu kemarin sekitar pukul 23.00 WIB. Zahra mengalami luka bakar hampir 91 persen akibat ledakan ketel uap tersebut.

Lurah Temas Bambang Hari Suliyan membenarkan kabar meninggalnya Zahra ini. "Jenazah Zahra langsung dibawa ke rumah duka malam itu juga," kata Bambang di Batu,  Minggu.

Selain Zahra, korban meninggal dunia lainnya adalah Didik Tri Widaranto (42) yang merupakan pemilik usaha tahu ini dan meninggal dunia di tempat kejadian.

Sedangkan Enik Susana, Erina Galuh Rachmawati, dan Intan Nur Romadhona masih dirawat di Rumah Sakit Hasta Brata dan Karsa Husada.

Menurut ayah almarhum Didik, Suparman, garis polisi yang dipasang di area kejadian sudah dilepas sejak Jumat (17/5), sedangkan istri Didik sudah boleh pulang setelah dirawat di rumah sakit.

Baca juga: Pemkot menanggung biaya korban ledakan ketel uap

Ketel uap itu meledak akibat tekanan terlalu tinggi. Ketel uap ini dimodifikasi sendiri oleh Didik dan dinilai tidak memenuhi standar baku.

Ketel modifikasi ini terbuat dari drum bekas dengan lempengan drum tipis dan tidak memiliki saluran pembuangan, bahkan tidak memiliki alat pengukur tekanan sehingga tidak diketahui apakah tekanan ketel uap tinggi atau rendah.

Sebelum membuka usaha sendiri, Didik adalah karyawan pada sebuah pabrik tahu. Ia baru membuka usaha pembuatan tahu secara mandiri sejak empat bulan terakhir ini.

Lurah Temas Bambang Hari Suliyan dalam waktu dekat ini akan mengumpulkan para pelaku usaha tahu di daerahnya sesuai dengan intruksi Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko untuk mendata dan mengumpulkan pelaku usaha tahu.

Selain akan mendapatkan pengetahuan tentang industri tahu yang aman dan teknologinya, pelaku usaha tahu kjuga akan mendapatkan pelatihan dan pengawasan intensif agar tidak sampai terjadi ledakan ketel uap lagi.

Untuk membantu meringankan beban korban, Pemkot Batu menanggung seluruh biaya pengobatan korban yang dirawat di rumah sakit dan biaya perbaikan rumah yang rusak akibat terkena ledakan itu.

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018