Bogor (ANTARA News) - Empat korban jatuhnya pesawat helikopter TNI AU jenis Twinpac di Papua pada 2005 dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan Dreded, Bogor, Jabar, Senin. Upacara yang diikuti oleh tim gabungan TNI AU, AD dan AL tersebut dipimpin oleh Komandan Lapangan Udara Atang Sanjaya (ATS), Marsekal Pertama TNI Ign Basuki. Kepala Penerangan Lanud ATS, Mayor Umri Lubis mengatakan, pihak Mabes TNI AU akan memberikan santunan kepada seluruh keluarga korban. Namun ia belum bisa memberi informasi jumlah santunan yang akan diterima. Jenazah tiba di lokasi sekitar pukul 12.25 WIB, setelah diterbangkan dari Pangkalan Udara Utama TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta. Keempat jenazah dimakamkan berdampingan dengan diiringi 15 tembakan salvo. Keluarga korban tak mampu menahan tangis mereka ketika jenazah diturunkan ke liang lahat. Setelah pihak keluarga diberi kesempatan menabur bunga, Danlanud ATS secara simbolis menutup liang lahat dengan tanah diikuti oleh keluarga. Helikopter Twinpac beregistrasi H-3451 milik Skuadron 6 Lanud ATS itu jatuh di Kabupaten Jayapura, Papua, pada 12 Oktober 2005, saat melakukan latihan rutin di Pangkalan Udara Sentani, Papua, dengan rute Sentani-South Area-Sentani. Penemuan bangkai helikopter tersebut didasarkan keterangan dari para pemburu babi di Kecamatan Lereh, Papua, pada Selasa (17/7). Disamping bangkai helikopter yang masih utuh, ditemukan lima kerangka manusia yang diduga empat awak helikopter dan satu warga tertimpa capung mesin itu. Selain itu, ditemukan pula dua senjata organik TNI SS-1, satu pistol dan satu buah telepon selular. Bangkai helikopter ditemukan utuh, badan dan rotornya serta baju overal yang digunakan para awak pun masih utuh. Keempat anggota TNI AU tersebut adalah Kapten Beuceu Ishak Bachtiar, Copilot Lettu Satria Utama, Mekanik I Serma Haryadi dan Mekanik II Serka Purnomo. (L.K-RH*S022/B/S022/C/S022) 23-07-2007 13:31:03 NNNN

Copyright © ANTARA 2007