Jakarta (ANTARA News) - Pemerhati masalah anak-anak Seto Mulyadi, yang akrab dipanggil Kak Seto, punya cara tersendiri untuk melepas lelah dari berbagai kesibukannya. "Salah satunya ya dengan nonton konser musik klasik," ujar Kak Seto usai menyaksikan konser duo maestro gitar klasik dari Australia di Erasmus Huis, Jakarta, kemarin. Ia mengakui dalam beberapa pekan terakhir kesibukannya sangat padat. Apalagi baru-baru ini ia sibuk mengurus berbagai hal dalam Acara Puncak Peringatan Hari Anak Nasional 22 Juli yang dihadiri Presiden dan Ibu Negara Ani Yudhoyono. Kak Seto datang mengenakan kaos berkerah warna kuning dan celana hitam, ia duduk berdampingan dengan anak pertamanya Bimo Dwi Putra Utama (16). "Bimo saya ajak karena dia memang sedang belajar main gitar, agar dia tahu bagaimana permainan gitaris kelas dunia," ujar Kak Seto yang lahir di Klaten, 28 Agustus 1951. Bagi Kak Seto, menonton konser musik klasik bisa menjadi sarana penyegaran diri. Mendengarkan musik yang lembut juga dapat mengaktifkan otak kanan sehingga seseorang akan menjadi lebih kreatif, suka berpikir, dan penuh dengan ide cemerlang. "Karena itu mendengarkan musik klasik banyak manfaatnya," demikian Kak Seto.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007