Jakarta (ANTARA News) - Petrotrans, institusi keuangan asal China, menyatakan komitmennya menanamkan modal di sektor minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia sebesar 14 miliar dolar AS. Sekjen Departemen ESDM Waryono Karno di Jakarta, Kamis mengatakan, komitmen investasi China tersebut merupakan bentuk kepercayaan investor asing pada sektor migas di Indonesia. "Petrotrans dari China telah siapkan dana mendukung proyek-proyek energi di Indonesia," katanya. Menurut Waryono, perusahaan China itu juga berkeinginan mendanai pengembangan proyek gas metana batu bara (coal bed methane/CBM). Indonesia memiliki potensi CBM cukup besar yang berada di wilayah Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur. "Sementara, China memiliki kemampuan dalam teknologi CBM," katanya. Selain China, kata Waryono, negara besar lainnya yang juga berminat menanamkan modalnya di sektor ESDM di Indonesia adalah India. Kedua negara tersebut, lanjutnya, kini memang agresif menginvestasikan dananya karena memerlukan jaminan pasokan energi yang cukup besar. Ia mengatakan, saat ini, porsi investasi energi terbesar dari kawasan Asia ditempati Jepang, disusul China dan Korsel. "Di luar Asia, investasi Amerika Serikat masih yang terbesar," ujarnya. Waryono melanjutkan, dengan tambahan investasi China tersebut, maka komitmen investasi ESDM hingga saat ini sudah mencapai 27,857 miliar dolar AS. Sebagian besar komitmen investasi ESDM tersebut berasal dari dua event besar. Pertama, penandatanganan perjanjian kerja sama di Subang pada 21 Maret 2007 dengan investasi 6,2 miliar dolar AS dan kedua, kerja sama energi dengan Korsel yang baru ditandatangani 25 Juli 2007 senilai 8,457 miliar dolar AS.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007