Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri (PM) Australia, John Howard, meresmikan Pusat Mata Australia-Bali Memorial Eye Center (ABMEC) di Denpasar, Jumat, yang merupakan fasilitas pelayanan kesehatan mata milik Pemerintah Provinsi Bali yang dibangun dengan bantuan pemerintah Australia. Dalam sambutannya, PM Howard mengatakan bantuan yang diberikan pemerintah Australia merupakan bagian dari paket bantuan yang diberikan pemerintah Australia untuk membangun sejumlah fasilitas bagi masyarakat Bali setelah serangan bom pada 12 Oktober 2002 di Bali. "Pusat mata ini didedikasikan bukan hanya untuk warga Australia yang menjadi korban bom Bali, tetapi juga untuk masyarakat Bali dan warga asing lainnya yang juga menjadi korban bom, " katanya. Sumbangsih pemerintah Australia ini, katanya, juga membuktikan besarnya kemurnian persahabatan antara Indonesia dan Australia, yang meskipun memiliki latar belakang berbeda, namun memiliki pengalaman yang sama dalam menangani terorisme. Sementara itu, Presiden Yudhoyono mengatakan peresmian ABMEC membuktikan kerja sama Indonesia-Australia bidang cinta kasih, kemanusiaan, dan persahabatan. "ABMEC ini juga menjadi monumen eratnya persahabatan Indonesia dan Australia," kata Presiden. Kerja sama ini, lanjutnya, juga merupakan tindak lanjut kerja sama dua negara yang akan lebih memfokuskan kepentingan masyarakat di kedua negara. ABMEC dibangun mulai tahun 2004 dengan bantuan dana dari pemerintah Australia sebesar 7 juta dolar AS. Fasilitas ini dibangun karena berdasarkan data dari WHO, bahwa lebih dari 55.000 warga Indonesia di Bali menderita kebutaan dengan dua per tiganya menderita katarak. Kebanyakan dari mereka adalah warga miskin yang tidak mampu membiayai pengobatan untuk mengembalikan penglihatannya. Dengan keberadaan ABMEC ini, pengobatan katarak di Bali akan meningkat dari 3.000 pasien per tahun menjadi 6.000 pasien per tahun pada 2010. (*)

Copyright © ANTARA 2007