Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan sesi pagi, Jumat, merosot 2,18 persen akibat berlanjutnya aksi ambil untung (profit taking). Pada perdagangan sesi pagi, IHSG ditutup merosot 51,669 poin menjadi 2.313,594, sedangkan indeks LQ45 yang merupakan kumpulan 45 saham likuid merosot 11,652 poin atau 2,38 persen menjadi 477,130. Menurut analis PT Paramitra Alfa Sekuritas, dalam ulasan pasarnya, melemahnya indeks akibat terus berlangsungnya aksi ambil untung oleh pelaku pasar. Selain itu, anjloknya indeks BEJ juga mengikuti bursa regional yang tertekan merosotnya bursa AS di Wall Street semalam. Sentimen negatif masih terus menekan bursa AS, dimana investor semakin pesimis dengan kondisi tingginya NPL (kredit bermasalah) kredit perumahan (mortgages), turunnya penjualan rumah serta buruknya penyaluran kredit perbankan kepada korporasi. Harga minyak yang menyentuh level 77 dolar AS per barel juga makin mengkhawatirkan bursa, tambahnya. Paramitra mengungkapkan bahwa indeks hanya mengandalkan berita positif dari pengumuman laporan keuangan emiten. Volume transaksi di BEJ sesi pagi mencapai 3,652 miliar unit saham dengan nilai Rp2,89 triliun. Jenis saham yang melemah lebih besar dari saham yang menguat yaitu 167 berbanding 24, sedang 35 saham tetap harganya. Saham besar yang memberi kontribusi besar penurunan indeks di antaranya saham Telkom (TLKM) yang turun Rp200 menjadi Rp10.550, saham Perusahaan Gas Negara (PGAS) turun Rp250 menjadi Rp8.950, Bank BRI (BBRI) turun Rp200 menjadi Rp6.100, Astra Internasional (ASII) turun Rp550 menjadi Rp18.300, Antam (ANTM) turun Rp50 menjadi RP2.650 dan Bumi Resources (BUMI) turun Rp150 menjadi Rp2.700. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007