Sumedang (ANTARA News) - Sedikitnya 26 adegan dalam pra rekonstruksi yang dilakukan lima orang Wasana Praja IPDN, diduga kuat menjadi penyebab kematian seorang warga Jatinangor, Sumedang, Wendi Budiman (21), pada akhir pekan kemarin. Adegan pra rekonstruksi yang digelar penyidik Polres Sumedang di Mapolres Sumedang, Jumat sore sekitar pukul 15.45 WIB hingga pukul 18.30 WIB itu dilakukan oleh seluruh tersangka, yakni lima orang Wasana Praja IPDN, terdiri dari Charles Sirait, Dedi Ariesta, Wan Hendri, Nova Eka Putra, dan Fiter Rahmawan. Sedangkan saksi-saksi yang dihadirkan dalam pra rekonstruksi itu, yakni empat rekan tersangka dari wasana praja IPDN, yakni Abdul Halim, Fandyasih Bowo, M Yones, dan Jack Gustamar, dua orang rekan korban Wendi Budiman, tiga dari empat purna praja IPDN, yakni Megawati, Gondo, dan Andi Irmayanti, serta empat orang saksi dari Satpam Jatos Jatinangor. Menurut Kapolres, pra rekonstruksi yang berlangsung di Mapolres Sumedang selama hampir tiga jam itu melakukan adegan dari mulai di dalam lift Pool Time Jatos Jatinangor hingga korban Wendi Budiman dibawa dengan menggunakan sepeda motor. "Adegan yang dilakukan dalam pra rekonstruksi sebanyak 26 adegan mulai dari dalam lift, terjadi kesalahpahaman, pemukulan, pengeroyokan oleh tersangka hingga korban Wendi yang sempat terkapar di lantai dibawa oleh Satpam dan rekan-rekan korban menggunakan sepeda motor," katanya. Menurut Kapolres, pra rekonstruksi itu dilakukan sebelum rekonstruksi yang sebenarnya yang akan digelar di TKP dalam waktu dekat ini. "Kegiatan pra rekonstruksi itu juga untuk mengetahui siapa berbuat apa, mengecek siapa saksi dan siapa tersangka dan memperlihatkan peran masing-masing tersangka yang dikuatkan keterangan saksi," ujar Kapolres. Sedangkan mengenai rekonstruksi yang sebenarnya, kata Kapolres, akan segera digelar di TKP dalam waktu dekat ini. "Kami masih menunggu waktu yang tepat untuk menggelar rekonstruksi di TKP Jatos Jatinangor, Sumedang. Pendeknya secepatnya dan dalam waktu dekan ini akan segera digelar rekonstruksi atas kematian Wendi Budiman," katanya. Wendi Budiman (21) salah seroang warga Jatinangor, Sumedang, pada Sabtu (21/7) tengah malam dianiaya oleh Wasana Praja IPDN di arena billiard Pool Time Jatos Jatinangor, Sumedang. Korban Wendi tewas setelah mendapat perawatan medis di RS Hasan Sadikin Bandung pada Minggu (22/7) sore, diduga akibat luka pengeroyokan dan penganiayaan yang dilakukan tersangka wasana Praja IPDN. Buntut dari kematian Wendi, seluruh elemen masyarakat Sumedang dan mahasiswa Sumedang melakukan beberapa kali aksi unjukrasa di kampus IPDN untuk menuntut dan mendesak pemerintah membubarkan perguruan tinggi pencetak Pamong tersebut.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007