Banda Aceh (ANTARA News) - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla meresmikan Balai Saudagar Aceh di Banda Aceh, Jumat sore yang akan menjadi tempat berkumpul para saudagar/pengusaha Aceh. "Gedung ini akan menjadi suatu tempat pertemuan untuk bertukar pikiran bagi para pengusaha Aceh. Saya pikir ini baik sekali karena bisa juga digunakan pengusaha-pengusaha yang belum memiliki kantor," kata Wapres setelah meresmikan Balai Saudagar Aceh. Wapres tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda Aceh Besar pada pukul 17.15 WIB bersama rombongan yang disambut oleh Gubernur Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) Irwandi Yusuf serta para Muspida di ruang VIP bandara. Di sekitar bandara, aparat TNI dan Polri beserta sejumlah panser tampak siaga. Untuk kedatangan Wapres kali ini Kodam Iskandar Muda serta Kepolisian daerah NAD menyiagakan sebanyak 2.500 personel. Setelah beristirahat sejenak, Wapres beserta rombongan melanjutkan perjalanan menuju Balai Saudagar Aceh dan meninjau gedung para saudagar yang pembangunan tahap I direncanakan selesai pada 2007 dengan menghabiskan dana Rp3,6 miliar. Bangunan yang direncanakan enam lantai itu dibangun di lahan seluas 1.200 meter kuadrat yang menghabiskan dana sekitar Rp18 miliar lebih itu dari DIHK Jerman, swadana Kadin Aceh serta donatur lainnya. Setelah meninjau denah gedung Balai Saudagar Aceh, Wapres menanam pohon mahoni yang diberi nama "pohon saudagar" sebagai lambang kebangkitan saudagar Aceh. "Kita semua berdoa dan pengusaha di sini membutuhkan dukungan pemerintah daerah untuk menyelesaikan gedung ini agar dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya," kata Wapres. Sekitar selama 20 menit berada di Balai Saudagar Aceh. Wapres dan rombongan langsung menuju Meuligo (kediaman)Gubernur NAD untuk beristirahat dan akan dilanjutkan dengan silaturrahmi dengan para bupati/walikota se NAD serta visualisasi tsunami dan rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh. Wapres akan membuka Kongres Saudagar Aceh Serantau (KSAS) dan juga meresmikan Hotel Grand Nanggroe pada Sabtu (28/7), di samping itu Wapres juga akan mengadakan pertemuan dengan intern Golkar di Aceh.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007