Hylands Parks, Chelmsford (ANTARA News) - Duta Besar RI untuk Kerajaan Inggris Raya dan Republik Irlandia, Marty Natalegawa, mengatakan larangan terbang bagi perusahanan penerbangan Indonesia ke Eropa merupakan kebijaksanaan yang bersifat sangat sepihak tanpa mengindahkan fakta dan kenyataan di lapangan. Dikatakannya sesuai dengan instruksi dan permintaan dari Jakarta, maka berbagai perwakilan Indonesia di berbagai negara di Eropa telah melakukan pendekatan serentak dalam upaya mencabut kembali larangan bagi perusahaan penerbangan Indonesia untuk terbang ke Eropa. "Kami telah menyampaikan kepada pemerintah Inggris maupun Departemen Luar Negeri serta berbagai instansi terkait yang intinya meminta larangan itu dicabut karena menurut pandangan pemerintah Indonesia kebijaksanaan itu bersifat sangat sepihak tanpa mengindahkan fakta dan kenyataan di lapangan," ujarnya di Hylands Park, Chelmsford, Minggu. Kehadiran Dubes bersama istri Sranya Natalegawa di bumi perkemahan Hylands Park, Chelmsford, adalah dalam rangka menghadiri acara Indonesian Days yang digelar kontingen Indonesia yang mengikuti kegiatan jambore dunia yang berlangsung hingga 8 Agustus. Diakuinya berbagai upaya dilakukan yang diharapkan akan dapat mebuahkan hasil secepatnya, sebab yang penting adalah bagaimana Indonesia bisa lepas dari kebijaksanaan resmi dari Uni Eropa melarang perusahaan penerbangan Indonesia terbang ke Eropa. Namun demikian, ujarnya, Indonesia akan tetap mengupayakan dan menciptakan minat di kalangan masyarakat Inggris untuk tetap berkunjung ke Indonesia. Seperti pada Jambore Dunia ini, katanya, para anggota Pramuka dapat menyampaikan kepada seluruh peserta jambore bahwa Indonesia saat ini menampilkan wajah yang aman dan nyaman dan pantas untuk dikunjungi oleh warga negara Inggris. Dikatakannya berbagai pendekatan terus dilakukan secara serentak dalam upaya mengatasi kebijaksanaan dari berbagai negara Uni Eropa yang telah diputuskan di Brussel itu. Menurut Dubes Marty, pemerintah Indonesia berkeinginan untuk dapat secepat mungkin kebijaksanaan itu dicabut karena tidak menguntungkan bagi Indonesia dan diharapkannya kebijaksanaan itu bersifat sementara dan dapat segera dicabut, apalagi bila melihat suasana yang sebenarnya terjadi di Indonesia. Dubes mengakui bahwa masalah tersebut cukup teknis dari pihak Uni Eropa dan mereka mengajukan beberapa persyaratan dan perkembangan yang diharapkan persyaratan tersebut akan dapat dipenuhi oleh Indonesia. Kini tinggal bagaimana mensinerjikan keinginan Uni Eropa dan Pemerintah Indonesia yang akan dapat membuahkan hasil positif , ujarnya. KBRI London dukung Mengenai keikutsertaan anggota Gerakan Pramuka Indonesia di Jambore dunia, Dubes mengatakan KBRI London sangat senang bisa memberikan dukungan dan ikut berpartisipasi dalam acara yang sangat penting ini. "Kesempatan bagi Indonesia untuk menampilkan yang terbaik bagi negara yaitu pemudanya, yakni sosok Indonesia yang penuh keyakinan dan kepercayaan diri kedepan," ujarnya. Dikatakannya melalui kegiatan Jambore Dunia ini Indonesia bisa menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia merupakan satu negara yang patut dipandang dan mengupayakan upaya-upaya bersama dalam mengatasi berbagai masalah di dunia. Dengan digelarnya Indonesia Day, Indonesia dapat menampilkan sosoknya yang sudah berubah dan merupakan negara demokrasi terbesar di dunia dan mengedepankan pemudanya di dunia dan Indonesia yang dapat melakukan sesuatu dan juga dapat ikut menyelesaikan berbagai masalah dunia di antaranya Global Warming dan lainnya. Dalam Jambore Dunia ini, Indonesia selain mengikutsertakan anggota gerakan kepanduan dari berbagai daerah yang berjumlah sekitar 245 peserta dengan 40 pendamping dan 100 pengunjung itu, juga ikut anggota Pramuka dari London dan Perancis. (*)

Copyright © ANTARA 2007