Perburuan mencari aneka barang murah yang bisa dijadikan buah tangan maupun kenang-kenangan dari kunjungan ke sebuah wilayah baru adalah hal wajar bagi para pelancong. Demikian juga bagi para pendukung tim nasional sepak bola yang lolos ke putaran final Piala Dunia 2018 di Rusia.

Jika Anda berkunjung ke Rusia, khususnya Moskow, pasar Ismailovo sudah tentu menjadi salah satu destinasi yang tak boleh dilewatkan kecuali jika Anda ingin mendapati pertanyaan cum cibiran "Jauh-jauh ke Rusia nggak bawa oleh-oleh nih?" dari kerabat maupun keluarga setibanya di Tanah Air.

Di pasar Ismailovo, terjaja beragam barang baik baik sekadar oleh-oleh berbau Rusia maupun barang-barang antik.

Selama masa penyelenggaraan Piala Dunia 2018, pasar Ismailovo lebih banyak dipadati oleh para pendukung sepak bola dari berbagai negara, terlihat dari atribut dan kartu identitas yang mereka kenakan.

Mengunjungi pasar Ismailovo bukanlah perkara sulit, Anda hanya perlu turun di stasiun kereta/metro Partizanskaya dan berjalan beberapa meter untuk mendapati pasar yang mudah dikenali lewat bangunannya yang unik menjulang dengan banyak atap serupa menara berwarna-warni, sedikit banyak hampir mirip lokasi wahana taman bermain.

Satu hal yang harus diingat, jangan sampai salah turun di stasiun metro, karena satu stasiun berikutnya adalah stasiun Izmailovskya, yang bisa jadi membuat Anda terkecoh.

Di ruas jalan persis di depan pagar lokasi pasar Ismailovo, terdapat sejumlah kendaraan yang dijajakan untuk disewakan, seperti sebuah mobil berjenis limousin, yang tak jarang jadi objek pelancong berfoto di sampingnya.

Objek foto limousin belum seberapa, Anda hanya perlu berjalan sejenak ke muka pasar Ismailovo demi mendapati spot foto yang instagram-able, dibalut kesan antik berkat ornamen kayu-kayu besar dan tua. Begitu memasuki ke area pasar, beragam barang yang dijajakan dan aktivitas jual beli tentu jadi objek foto yang menarik.

Jadi jika Anda tak mengantongi cukup banyak uang saku untuk berbelanja, setidaknya potret beragam aktivitas di pasar Ismailovo bisa jadi pengisi feed akun-akun media sosial Anda. Tentunya sembari mencuri-curi kesempatan, karena di dalam pasar Ismailovo biasanya pedagang akan melarang pengunjung memotret barang dagangan mereka.

Di antara barang yang dijajakan, kali ini juga diwarnai pernak-pernik terkait Piala Dunia 2018, tentu saja pesta bola itu sedang diadakan di tanah Beruang Merah itu.

Dari pengamatan sekilas, para suporter sepak bola yang berkunjung ke pasar Ismailovo berburu barang antik seperti koin ataupun uang logam.

Di pasar Ismailovo, calon pembeli boleh berlama-lama mengamati barang yang diminatinya, bahkan penjaja biasanya menyediakan kaca pembesar untuk memberikan kesempatan menelisik lebih detil pun jika akhirnya transaksi jual beli tak berujung kesepakatan pertukaran uang menjadi barang.

Jika Anda hendak mencari lapak yang menjajakan beragam barang antik, cobalah telusuri area belakang di bagian atas pasar Ismailovo. Di sana Anda akan mendapati beragam barang antik tertata rapi, baik menempati kios maupun mengampar dan dibentangkan di lantai.

Selain koin dan uang lama, buku-buku kuno dan beragam alat komunikasi zaman baheula terdapat di pasar Ismailov, seperti radio ataupun gramofon. Namun, yang paling banyak bisa ditemui adalah hiasan dinding berupa gambar Yesus serta aneka boneka patung baik dari kayu maupun logam.


Berusia lanjut

Setali tiga uang dengan barang-barang antik yang dijajakan, mayoritas pedagangnya juga "antik" alias sudah berusia lanjut. Mereka tidak terlampau "cerewet" menjajakan dagangannya kepada pengunjung yang datang. Diam adalah aktivitas utama mereka, kecuali ketika pengunjung mulai bertanya tentang barang yang dijajakan ataupun harganya, dan tentu saja jika pengunjung mengantongi barang tanpa membayar.

Meski bisa dibilang sektor tersebut sebagai tempat loak atau menjual barang bekas, kebersihannya sangat terjaga. Anda mungkin akan kesulitan mencari sampah di antara kios-kios maupun jajaran barang-barang antik yang ada.

Ke luar sedikit dari lokasi itu ke arah selatan, mulai terdapat penjual berupa pernak-pernik untuk hiasan dalam rumah. Salah satunya, boneka matryoshka, boneka yang terbuat dari kayu yang jika bisa dibuka dan di dalamnya berisi boneka serupa dengan ukuran lebih kecil. Satu set matryoshka bisa berisikan 8-10 buah boneka.

Matryoshka merupakan produk kerajinan tangan masyarakat setempat yang boleh dibilang paling populer dan khas Rusia. Jika di masa lalu matryoshka hanya dihiasi gambar figur-figur kartun berbaju khas Rusia, kini banyak matryoshka yang dilukis dengan tokoh-tokoh pesohor seperti Presiden Vladimir Putin, pesepak bola Cristiano Ronaldo, Lionel Messi maupun Neymar.

Bahkan beberapa waktu lalu sempat viral beredar di media sosial matryoshka yang dilukis dengan figur Presiden Joko Widodo, sayangnya dalam kunjungan setengah hari Antara di pasar Ismailovo tak menemui matryoshka semacam itu.

Hiasan rumah tangga lainnya, dan ternyata banyak dicari pengunjung dari beberapa negara seperti dari Brazil dan Eropa yakni miniatur gereja yang berwarna-warni, bahkan ada yang bisa dibongkar-pasang sehingga memudahkan untuk membawanya.

Di sektor ini juga ada penjual aneka aksesoris terbuat dari kulit seperti ikat pinggang, topi dan lainnya. Namun, ketika pengunjung memotret langsung dibentak dan dimarahi, memang di lapak itu tertulis dilarang mengambil foto namun menggunakan bahasa Rusia yang tak dipahami pengunjung dari negara lain.

Sementara di bangunan yang agak ke pinggir, ada penjual arloji khas Rusia. Namun harganya pun lumayan dan tidak bisa ditawar. Begitu di toko kain yang banyak dicari perempuan setempat, harga sudah tertera dan tidak boleh ditawar pula. Harga tersebut sudah lebih murah dibandingkan di tempat lain, apalagi kualitasnya terjamin. Di sana pun terjual kaos-kaos khas Rusia baik berupa model maupun tulisannya, dan rata-rata anak muda dari beberapa negara membelinya.
 
Area lapak barang-barang antik di pasar Izmailovo, Moskow, Rusia. (ANTARA/Triono Subagyo)


Bagi warga Indonesia yang sudah beberapa tahun tinggal di Moskow, pasar Ismailovo serupa dengan Pasar Tanah Abang Jakarta, sebab sebetulnya meskipun sudah tertera harga jika Anda memiliki kemampuan dan keberanian untuk menawarnya, bukan tidak mungkin Anda akan mendapat potongan hampir separuh banderol.

Tentu saja, fasih berbahasa Rusia adalah syarat utama untuk bisa menawar harga barang. Sebagai contoh, untuk sebuah barang dan harga yang ditawarkan 2.500 rubel (sekira Rp560 ribu), harus berani menawar hampir setengahnya yakni 1.500 rubel (sekira Rp336 ribu), karena harganya biasanya akan dilepas dengan harga 1.750 rubel (sekira Rp391 ribu).

Terkadang langsung diberikan jika kondisi penjual sedang membutuhkan uang atau itu barang pertama kali yang terjual, dan si pedagang biasanya sambil bilang mengembalikan modal.

Umumnya pedagang di pasar tersebut akan mengingat pelanggannya yang sering datang atau membawa kawan-kawannya berbelanja di sana, maka ketika menawar biasanya langsung diberikan, namun dengan tanda isyarat agar tidak diketahui pembeli lainnya.

Artinya, di pasar tersebut harus pandai menjaga komunikasi dan rutinitas sehingga jika ingin berkunjung ke sana dan ingin berbelanja, alangkah baiknya meminta bantuan teman yang sudah lama di Rusia.

Baca juga: Mengenal kriteria lelaki idaman perempuan Rusia

Baca juga: Penonton kumpulkan gelas berlogo tim sebagai cinderamata

Baca juga: Tampil gemilang, mural pelatih Rusia terpampang di Sankt Petersburg

Pewarta: Triono Subagyo
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018