London (ANTARA News) - Ratusan warga Denmark dan komunitas Indonesia penuh antusiasme menghadiri Bazaar dan Festival Budaya Indonesia yang diselenggarakan di halaman Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kopenhagen, Sabtu.

Bazaar tahunan itu pada saat ini diisi oleh beragam komoditas dan produk Indonesia yang ikuti sebanyak 20 stan dengan menyajikan beragam kuliner, bahan pangan dan kerajinan khas Indonesia, demikian keterangan Penerangan, Sosial dan Kebudayaan (Pensosbud) KBRI di Kopenhagen, Ismail Pulungan, kepada ANTARA News, Minggu.

Duta Besar RI untuk Kerajaan Denmark Muhammad Ibnu Said mengatakan bahwa acara tersebut merupakan kegiatan promosi perdagangan, pariwisata dan budaya Indonesia sekaligus sebagai implementasi rencana aksi yang disepakati antara pemerintah kedua negara.

Dikatakannya, promosi budaya Indonesia merupakan salah satu tugas utama dan prioritas Perwakilan RI di luar negeri. KBRI Kopenhagen akan terus bekerja sama dengan masyarakat Indonesia dan mitra bisnis memperkenalkan kekayaan budaya, termasuk kuliner, Indonesia kepada publik Denmark.

Menurut Ibnu Said, hubungan kedua negara berada dalam posisi cukup baik terbukti dengan kunjungan Perdana Menteri Denmark Lars Lokke Rasmussen ke Indonesia pada November 2017.

Ia dalam acara itu juga mengemukakan kondisi pariwisata Indonesia yang cukup kondusif khusus di Bali, karena Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah tepat dan cepat khususnya pasca letusan Gunung Agung di Bali, dan kini kondisi berangsur normal kembali, serta tidak berdampak besar pada gangguan iklim pariwisata di Pulau Dewata tersebut.

Bazaar Indonesia merupakan suatu acara yang sangat dinantikan oleh masyarakat Denmark, bahkan dari tahun ke tahun acara Bazar Indonesia menjadi bagian dari rangkaian festival musim panas di Kotamadya Gentofte.

Acara tersebut terbilang berlangsung sukses dan dihadiri oleh sekitar 500 pengunjung silih berganti, yang mayoritas masyarakat setempat. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan acara yang sama tahun sebelumnya.

Kondisi cuaca cerah membantu pengunjung menikmati pertunjukan, sehingga acara tetap ramai sejak dimulai pada pukul 11.30 dan berakhir pukul 20.00 waktu setempat.

Sejumlah makanan yang dijual di bazaar tersebut, antara lain martabak telur, rendang, sate ayam, bakso, siomay, empek-Empek, mie goreng dan nasi goreng, gulai ayam, nasi kuning, sop buntut, sambal goreng dan telur balado, serta tumis sayur.

Selain itu, risoles, onde-onde, lumpia, kue lapis beras, putu ayu, kue mangkok, lemper ayam, pisang goreng, es buah, es campur, es dawet, aneka jus buah, seduhan kopi maupun teh. Sejumlah makanan dijual seharga antara 15 hingga 50 Kroner Denmark atau setara Rp 30.000 sampai Rp100.000 per porsi.

Promosi ekonomi dan kuliner Indonesia di ajang itu uga diikuti Dini's Restaurant, satu satu milik diaspora Indonesia di Kota Horsen, Denmark.

Acara ini dimeriahkan dengan tarian daerah, peragaan busana kebaya dan batik, serta alunan musik angklung dan gamelan yang ditampilkan masyarakat dan diaspora Indonesia yang berada di Denmark.

Sejumlah warga Denmark tergabung dalam kelompok pencak silat Setia Hati Anoman juga menampilkan atraksinya dan KBRI Kopenhagen juga menyugugkan band, serta pengunjung dapat ikut menari poco-poco, tobelo maupun tari khas Maumere.

Baca juga: WNI berlebaran di Kopenhagen, begini suasananya
Baca juga: KBRI Kopenhagen gelar promosi Indonesia di Lithuania

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018