Tangerang (ANTARA News) - Ratusan buruh PT Nagasakti Pharamashoes Indonesia (Nasa) memotong rambut hingga gundul (plontos) setelah pihak Nike inc memutuskan untuk memperpanjang kontrak produksi sepatu selama 24 bulan atau dua tahun. "Buruh menyambut gembira upaya yang dilakukan Nike untuk perpanjang kontrak produksi sepatu kepada PT Nasa dan PT Hasi," kata Agus Sunarno, Sekretaris Serikat Pekerja Serikat Indonesia (SPSI) PT Nasa saat dihubungi ANTARA News di Tangerang, Rabu. Menurut Sunarno, acara potong rambut hingga gundul tersebut dilakukan atas dasar rasa suka cita yang dialami buruh, pasalnya nasib 7.000 karyawan PT Nasa menjadi jelas dan bisa tetap berkarya. Seperti diketahui, sekitar Juni 2007, sekitar 14.000 buruh PT Nasa dan PT Hardaya Aneka Shoes Indonesia (Hasi) berunjuk rasa ke pihak Nike di Gedung Bursa Efek, Jakarta. Unjuk rasa tersebut dipicu karena pihak Nike melakukan pemutusan kontrak kerjasama terhadap dua industri pabrik produksi sepatu tersebut. Namun, setelah melalui pendekatan dan negosiasi yang dilakukan pemerintah pusat melalui Menteri Tenaga Kerja (Menaker) dan Pemilik pabrik Hartati Murdaya, akhirnya pihak Nike memberi keputusan untuk melanjutkan kerjasama. Dikatakan Sunarno, kegiatan potong rambut tersebut dilakukan dari pukul 09.00 hingga 15.00 WIB. Tercatat buruh yang digunduli mencapai 130 orang. Sunarno juga mengatakan, dalam klausul perpanjangan kontrak kerjasama tersebut, Nike memesan sepatu sebanyak 100 ribu pasang per minggu. "Permintaan tersebut sesuai dengan kapasitas pabrik yang mencapai 400 ribu pasang per bulannya," kata Sunarno. Sementara itu, PT Hasi mendapatkan perpanjangan kontrak dari Nike selama satu tahun dengan memproduksi sepatu sebanyak 100 ribu per minggu.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007