Jakarta (ANTARA News) - Otoritas Amerika Serikat mendakwa mantan karyawan Apple mencuri rahasia perdagangan, dengan tuduhan mengunduh cetak biru atau kerangka kerja terkait dengan mobil swakemudi (autopilot) ke laptop pribadi sebelum mencoba untuk melarikan diri ke China.

Menurut pengaduan pidana yang diajukan di pengadilan federal, seperti dilaporkan Reuters, mantan karyawan yang bernama Xiaolang Zhang itu berniat untuk bekerja pada startup swakemudi China dan memesan penerbangan ke China setelah mengunduh rencana papan sirkuit untuk mobil swakemudi.

Pihak berwenang kemudian menangkap Zhang pada 7 Juli di bandara San Jose saat hendak melewati pos pemeriksaan keamanan.

"Kami bekerja dengan pihak berwenang mengenai masalah ini dan akan melakukan segala kemungkinan untuk memastikan individu ini dan setiap individu lain yang terlibat bertanggung jawab atas tindakan mereka," kata Apple dalam sebuah pernyataan.

Tamara Crepet, pengacara yang sementara ditunjuk untuk mewakili Zhang, tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk komentar. FBI juga tidak segera menanggapi permintaan untuk komentar.

Menurut pengaduan yang diajukan di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Utara California, Zhang dipekerjakan untuk mengembangkan perangkat lunak dan perangkat keras untuk proyek kendaraan otonom Apple, di mana dia merancang dan menguji papan sirkuit untuk menganalisis data sensor.

Pada bulan April, Zhang mengambil cuti atas kelahiran anaknya dan bersama keluarganya pergi ke China.

Ketika Zhang kembali, dia mengatakan kepada bosnya bahwa dia berencana untuk mengundurkan diri, kembali ke China dan bekerja untuk Xiaopeng Motors, perusahaan kendaraan listrik cerdas yang berkantor pusat di China dengan kantor cabang di Silicon Valley.

Atasan Zhang menghubungi pejabat keamanan Apple, yang menemukan bahwa Zhang telah melakukan pencarian ekstensif terhadap basis data rahasia dan datang ke kampus Apple pada 28 April, ketika dia seharusnya sedang dalam cuti.

Baca juga: Sistem autopilot terlibat dalam kecelakaan fatal Tesla

Baca juga: Rinspeed Xchange, mobil tak perlu stir

Baca juga: China kembangkan kereta cepat "autopilot"


Saat berada di kampus, Zhang diduga mengambil papan sirkuit dan server komputer dari laboratorium perangkat keras mobil swakemudi, dan rekan kerja Apple-nya menunjukkan kepadanya "chip eksklusif."

Aduan itu tidak menyebutkan apakah chip itu ditujukan untuk mobil swakemudi. Sekitar 5.000 dari 135.000 karyawan Apple diizinkan mengakses informasi tentang proyek mobil swakemudi, tetapi hanya 2.700 dari mereka yang memiliki akses ke basis data rahasia yang telah diakses Zhang.

Menurut aduan, Zhang mengatakan kepada pejabat Apple bahwa dia mengambil perangkat keras dari laboratorium karena dia ingin pindah ke posisi baru di Apple.

Zhang juga diduga mengunduh data ke komputer pribadinya, termasuk 25 halaman cetak biru atau kerangka kerja terperinci dari papan sirkuit untuk mobil swakemudi, yang oleh para penyelidik digambarkan sebagai "file tunggal" yang "berfungsi sebagai dasar untuk tuduhan kriminal."

Menurut aduan, Agen FBI memeriksa Zhang dan melayani surat perintah penggeledahan di rumahnya pada 27 Juni. Para agen FBI mengetahui bahwa dia telah membeli tiket perjalanan pulang-pergi "menit-menit terakhir" ke China pada 7 Juli dan menangkap Zhang di bandara.

Persaingan ketat dalam kendaraan otonom bahkan telah meluas ke pengadilan. Alphabet dan Baidu mengajukan tuntutan hukum yang menuduh pencurian kekayaan intelektual, demikian Reuters.

Baca juga: Baidu akan luncurkan bus swakemudi di Jepang tahun depan

Baca juga: Toyota perkenalkan mobil dengan sistem autopilot


Baca juga: Waymo-Jaguar kerja sama buat mobil mewah swakemudi

Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018