Sukabumi (ANTARA News) - Seorang bocah warga Kampung Kopeng, Desa Giri Jaya, Kecamatan Warung Kiara, Kabupaten Sukabumi, Jabar, Ririn Meilani (12), dilarikan ke RSUD Syamsudin SH karena diduga terinfeksi flu burung. Berdasarkan keterangan yang dihimpun ANTARA, Jumat, Ririn dibawa ke RSUD Syamsudin pada Kamis malam (2/8) sekitar pukul 22.30 WIB. Pihak rumah sakit sudah mengambil sampel darah, apus tenggorokan dan apus hidung untuk diuji di laboratarium rumah sakit guna memastikan kondisinya. Pasien yang duduk di kelas satu Madrasah Tsanawiyah itu dirawat secara khusus di ruang isolasi, dan petugas yang menanganinya mengenakan pakaian khusus. Menurut orang tua Ririn, Ujang Suhendi (56), anaknya menderita gejala demam tinggi berbarengan dengan banyaknya ayam yang mati mendadak di kampungnya. "Anak saya sakit sejak 16 Juni 2007 lalu, berbarengan dengan matinya ratusan ayam secara mendadak di kampung kami," jelasnya, seraya menyebutkan anaknya pernah kontak langsung dengan ayam pemberian dari pamannya yang juga mati mendadak. Dikatakannya kematian ayam di kampungnya mencapai 75 persen dari populasi ayam yang ada di tempat tersebut, tetapi hingga kini belum jelas apa penyebab dari kematian ratusan unggas itu. Menurut Ujang, Ririn sebelumnya pernah dibawa ke puskesmas, namun karena demam tingginya tak kunjung turun dan sedikit sesak nafas, dirinya langsung membawa anaknya itu ke RSUD Syamsudin SH untuk mendapatkan perawatan. Petugas Dinas Peternakan (Disnak) dan Dinas Kesehatan sudah pernah datang ke lokasi pada 1 Agustus lalu, tetapi hasil penelitian yang dilakukan oleh instansi itu belum disampaikan kepada warga. Petugas puskesmas yang membawa Ririn ke Rumah Sakit, Temi, menjelalskan pasien Ririn akan berada di bawah pengawasan tim medis selama dua minggu. Pada saat pertama diperiksa suhu badannya mencapai 38,9 derajat celcius. Berdasarkan penuturan dokter di Puskesmas Warung Kiara, Ririn sudah bisa dikatakan suspect flu burung dan layak dirujuk ke rumah sakit. Pasalnya, dilihat dari hasil score, sudah mencapai delapan dan ada kontak dengan ayam yang mati. Sementara itu, Kepala RSUD R Syamsudin SH, Dr Suherman, didampingi Humas RSUD R Syamsudin SH, Yeni Suwarni mengatakan pasien suspect flu burung tersebut masih dirawat di ruang UGD. "Pasien sudah diambil sampel apus tenggorokan dan darah untuk diuji di laboratorium," katanya. Setelah hasil laboratorium keluar, kata dia, pasien akan segera dirawat di ruang isolasi pasien `suspect` flu burung di RSUD R Syamsudin SH. "Setelah penelitian dasar di rumah sakit dan ada indikasi ke arah flu burung, sampel akan segera dikirim ke Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Jakarta untuk penelitian lebih lanjut," paparnya. Dihubungi secara terpisah, Kasubdin Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Disnak Kabupaten Sukabumi, drh Winda Sri Rahayu, mengatakan pihaknya sudah mengambil sampel darah unggas di Kampung Kopeng untuk selanjutnya dibawa ke laboratorium di Bogor. "Kejadian di Warung Kiara belum dapat dipastikan flu burung dikarenakan hasil tes tehadap sampel unggas yang mati belum keluar," ujarnya. Menurutnya, jika hasil tesnya positif, maka akan dilakukan langklah-langkah penanganan kasus flu burung sesuai protap yang ditetapkan secara nasional. (*)

Copyright © ANTARA 2007