Jakarta (ANTARA News) - Kejaksaan Agung (Kejagung) tidak akan mengerahkan pengamanan khusus saat memeriksa Tommy Soeharto dalam kasus korupsi di Badan Penyangga dan Pemasaran Cengkeh (BPPC) yang menurut kabar akan dilaksanakan tanggal 7 Agustus 2007. "Seperti biasa saja," kata Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kemas Yahya Rahman di Jakarta, Jumat. Kemas mengatakan hal itu terkait dengan ledakan bom yang pernah terjadi di Kejagung ketika pemeriksaan Tommy dalam kasus ruislag (tukar guling) antara PT Goro Batara Sakti dengan Bulog pada tahun 2000. Ketika ditanya apa benar Tommy akan diperiksa tanggal 7 Agustus 2007, Kemas mengaku belum menerima laporan. "Saya belum dapat laporan," katanya. Namun, ketika wartawan mendesak bahwa telah beredar informasi pemeriksaan akan dilakukan pada tanggal tersebut, Kemas akhirnya menjawab "Lha itu, sudah tahu," ujarnya. Kepastian tanggal kepastian Tommy, justru diungkapkan oleh Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Thomson Siagian secara terpisah. Dia mengatakan, Tommy akan diperiksa pada Selasa tanggal 7 Agustus 2007. "Kami sudah kirim surat dan diterima pihak keluarga," katanya. Lebih lanjut Thomson mengatakan, Tommy boleh mengerahkan pengamanan khusus untuk dirinya asal tetap memperhatikan ketentuan yang berlaku di Kejagung. Pengamanan khusus yang dibawa Tommy tersebut, hanya boleh berada di luar tempat pemeriksaan di Gedung Bundar Kejagung. Sedangkan pengamanan selebihnya akan dilakukan oleh petugas keamanan Kejagung.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007