Jakarta (ANTARA News) - Badan Ekonomi Kreatif resmi membuka pameran Game Prime 2018 yang diselenggarakan hingga 15 Juli di Balai Kartini, Jakarta Selatan.

"Data 2017, industri game peringkat 16 dunia," kata Kepala Bekraf Triawan Munaf saat pembukaan acara tersebut, Sabtu.

Game Prime 2018 menghadirkan banyak pengembang lokal dari berbagai kota di Jakarta, membawa berbagai karya. Bekraf berharap acara seperti ini berdampak positif pada industri game Indonesia.

Dalam sambutan tersebut, Bekraf mengutip data dari Newzoo, nilai industri game di Indonesia bernilai 882 juta dolar pada 2017, naik sekitar 200 juta dolar dibandingkan 2016. 

"Indonesia pasar besar di Asia Tenggara, lebih besar dari India," kata dia.

Sayangnya, pertumbuhan tersebut berbanding terbalik dengan kontribusi pengembang game lokal terhadap industri game di Indonesia, hanya 5 persen. Game yang beredar di Indonesia paling banyak berasal dari luar negeri.

"Hal inilah yang akan terus kita dorong, sehingga ke depannya pengembang game lokal bisa menguasai pasar dalam negeri," kata Triawan. 

Deputi Infrastuktur Bekraf Hari Sungkari menjelaskan kontribusi pengembang lokal terhadap industri game menurun karena ukuran pasar meningkat, namun, jumlah pengembang tidak bertambah.

Dikatakan Hari, saat ini pengembang lokal berjumlah sekitar 171.

Baca juga: Penyebab pengembang game lokal belum kuasai pasar
Baca juga: Kemenkes: kecanduan game merupakan gangguan perilaku
Baca juga: Berkenalan dengan cabang olahraga baru Esports

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2018