Gorontalo (ANTARA News) - Selama periode Januari hingga April 2007, nilai ekspor komoditas jagung merupakan yang terbesar yakni 1.967.980 dolar AS, mengungguli mutiara dan batu permata yang sebelumnya menempati urutan teratas. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statisik (BPS) Provinsi Gorontalo, Jumat, jenis barang dengan nilai ekspor terkecil yakni mutiara dan batu permata sebesar 67.994 dolar AS. "Ini wajar karena pada Mei hingga April Gorontalo panen raya jagung dan dieskpor ke berbagai negara," kata Kepala BPS Gorontalo, Soegarenda. Menurut dia, Gorontalo mengekspor jagung ke Filipina, Malaysia, dan China selama tahun 2007. Ia menambahkan, bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2006, jenis barang ekspor yang nilainya paling tinggi bukan jagung, melainkan bungkil kopra dengan nilai 3.431.873 dolar AS dan jenis barang dengan nilai terkecil masih terdapat pada mutiara dan batu permata. Meski demikian, prospek mutiara dan batu permata tak bisa dipandang sebelah mata karena jenis barang tersebut mengalami peningkatan ekspor yang cukup tajam. Selama tahun 2007, ekspor mutiara dan batu permata mengalami peningkatan yang sangat tajam yakni sebesar 42,25 persen bila dibanding komoditi ekspor lainnya. Pada Januari hingga Maret 2007, nilai ekpor mutiara dan batu permata mencapai 67.994 dolar AS, sementara selang Januari hingga Maret 2006 hanya sebesar 47.799 dolar AS. Secara kumulatif, nilai ekspor Gorontalo tahun 2007 sebesar 3.977.430 dolar AS atau turun 30,99 persen dibanding periode yang sama tahun 2006. Pada empat bulan pertama tahun 2007, negara tujuan ekspor masih dikuasai oleh Jepang, China, Malaysia, Korea, Vietnam dan Filipina, sedangkan di tahun 2006 Singapura, Hongkong, Swiss, dan India masih termasuk sebagai negara tujuan ekspor Gorontalo.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007