Jakarta (ANTARA News) - Indonesia memilih mengorbankan kesempatan di turnamen bulutangkis Super Series, Hongkong Terbuka, demi meraih hasil maksimal di Sea Games, mengingat kedua kompetisi digelar dalam waktu yang berdekatan. "Untuk persiapan main di SEA Games dengan tidak mengganggu kualifikasi Olimpiade, maka Hongkong Terbuka didrop karena bertepatan dengan SEA Games," kata Ketua Umum KONI Pusat Rita Subowo saat berkunjung ke Pelatnas bulutangkis di Cipayung, Jakarta Timur, Senin. Hongkong Terbuka, turnamen terakhir Super Series, yang merupakan salah satu turnamen yang bisa menambah poin ranking untuk kualifikasi Olimpaide 2008, akan digelar pada 27 November hingga 2 Desember 2007, sedangkan SEA Games 2007 digelar di Thailand 6 hingga 16 Desember. Dengan jumlah atlet yang ada, terpaksa salah satu kesempatan dari dua turnamen itu dikorbankan, karena tidak mungkin mendapatkan hasil maksimal jika mengirim atlet yang sama untuk dua turnamen yang digelar dalam waktu berdekatan. "Kualifikasi Olimpiade berhenti di China Terbuka (yang digelar sebelum Hong Kong Terbuka) karena mereka diharapkan tampil di SEA Games," jelas Rita Subowo. Saat ditanya mengapa masih mengandalkan atlet-atlet senior untuk SEA Games Thailand Rita mengatakan, sebagai cabang yang menjadi motor tim RI, bulutangkis diharapkan meraih keberhasilan di Thailand. "Bukan mengandalkan yang senior terus, tetapi mereka diharapkan bisa mengarahkan dan menjadi motivator supaya dapat meraih medali sebanyak mungkin," katanya. Sepakat Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia Lius Pongoh mengatakan absennya para pemain pelatnas di Hong Kong sudah merupakan kesepakatan bersama pelatih demi menghadapi SEA Games. "Untuk ke SEA Games paling tidak mereka harus berangkat tanggal 3 Desember, sementara Hong Kong Terbuka baru selesai tanggal 2," ujar Lius. Dengan absen di Hong Kong, kata Lius, PBSI terancam kena masalah dengan Yonex karena PBSI terikat kontrak dengan perusahaan produsen perlengkapan bulutangkis yang mengharuskan mereka ambil bagian dalam turnamen tersebut. "Kita pasti kena masalah dengan Yonex karena mereka mengharuskan kami mengikuti Hong Kong Terbuka," katanya. Sementara itu, pemain tunggal putra nomor satu Indonesia Taufik Hidayat mengaku keberatan jika harus absen di Hong Kong setelah ia juga tidak ambil bagian pada dua turnamen Super Series, All England dan Swiss Terbuka. "Mengapa tidak langsung ke Thailand saja dari Hong Kong," kata Taufik yang berharap dapat mempertahankan gelar juara Olimpiade yang diraihnya di Yunani. Juara Olimpiade dan Asian Games itu mengatakan, meskipun tetap bersedia memperkuat kontingen Indonesia di SEA Games, secara pribadi Taufik mengaku lebih senang jika atlet-atlet muda yang diberi kesempatan bertanding di pesta olahraga bangsa Asia Tenggara itu. "Secara pribadi saya tidak keberatan diminta tampil saya pasti bersedia, tetapi bagaimana dengan regenerasi, kapan atlet-atlet muda itu diberi kesempatan," katanya. PBSI menyiapkan 20 pemain yang terdiri atas masing-masing 10 putra dan putri untuk berlaga di SEA Games Thailand. Mereka adalah Taufik Hidayat, Sony Dwi Kuncoro dan Simon Santoso (tunggal putra), Markis Kido, Hendra Setiawan, Joko Riyadi, Hendra AG dan Alvent Yulianto (ganda putra) serta dua pemain ganda campuran Nova Widianto dan Flandy Limpele. Untuk putri, PBSI mempersiapkan Maria Kristin, Adriyanti Firdasari, Pia Zebadiah (tunggal); Jo Novita, Greysia Polii, Rani Mundiasti, Endang Nursugianti, dan Lita Nurlita (ganda), serta dua pemain ganda campuran Lilyana Natsir dan Vita Marissa. Bulutangkis ditargetkan menyumbang empat medali emas dari tujuh emas yang diperebutkan di SEA Games.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007