Jakarta (ANTARA News) - Dua politisi kawakan Indonesia, yakni Yusril Ihza Mahendra dan Saifullah Yusuf, dalam mulai merambah dunia film, serta tidak lama lagi penampilan keduanya bakal menghiasi sinematografi elektronik (sinetron) di televisi. Kedua tokoh yang sama-sama mantan anggota Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) tersebut kini terlibat menjadi pemain dalam film kolosal bertajuk "Laksamana Cheng Ho" yang direncanakan dibuat 26 episode. "Insya Allah tanggal 14 Agustus nanti film ini akan diluncurkan oleh Menteri Kebudayaan Thailand di Bangkok," kata Yusril, mantan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), yang di dalam film tersebut memerankan sosok Laksmana Cheng Ho, kepada wartawan di Jakarta, Senin. Menurut Yusril, yang kini tercatat sebagai Ketua Majelis Syura Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Bulan Bintang, film yang dibuat dalam enam bahasa tersebut kini baru rampung 30 persen, namun ditargetkan sudah bisa tayang pada Januari 2008. Mengenai keterlibatannya, Yusril mengemukakan bahwa dirinya adalah salah seorang yang menyumbang ide pembuatan film tersebut, persisnya saat masih menjabat Mensesneg. Ia kenal baik dengan Jaruek Kanjaruek, bos Kantana Group Public Company Ltd., perusahaan film papan atas di Thailand yang kini memproduseri film Laksamana Cheng Ho tersebut bersama Jupiter Film dari Indonesia. Saat itu, kata Yusril, ia tidak berpikir untuk turut main, lebih-lebih sebagai pemeran utama. "Ternyata, saya justru diminta memerankan Cheng Ho," katanya. Ia setuju, karena film tersebut membawa pesan moral yang kuat, khususnya menyangkut perdamaian. "Untuk peran ini, selain belajar akting, selama setahun saya juga harus belajar kung fu," kata Guru Besar Ilmu Hukum Tata Negara tersebut sambil tersenyum. Sementara itu, Saifullah Yusuf yang mantan Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) dalam film tersebut berperan menjadi Raja Majapahit, Wikramawardhana. Ia mengemukakan, keterlibatannya di dalam film tersebut bukan suatu kesengajaan. Ia mengemukakan, ditawari turut bermain ketika melihat proses pengambilan gambar film tersebut di Thailand atas undangan Yusril. "Ya tidak ada salahnya, saya coba. Dari 26 episode, saya hanya main di lima episode," kata Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor tersebut. Film "Laksamana Cheng Ho" menelan biaya mencapai sejuta dolar Amerika Serikat (AS), dan proses pengambilan gambarnya dilakukan di enam negara, yakni Indonesia, China, Thailand, Vietnam, Kamboja, dan Myanmar, serta melibatkan pemain dari berbagai negara. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007