Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan investasi Singapura, Temasek Holdings, masih optimis atas investasinya di perusahaan Telekomunikasi Thailand, Shin Corp, meski perusahaan yang pernah dipimpin mantan Perdana Menrteri (PM) Thailand, Thaksin Shinawatra, itu menjadi salah satu penyebab anjloknya laba bersih tahunan Temasek hingga 29 persen. "Kami masih yakin dengan bisnis Shin Corp.," kata Direktur Pelaksana Temasek Holdings Bidang Manajemen Portofolio, Ng Yat Chung dalam keterangan pers yang diterima ANTARA News, Senin. Laba bersih tahunan Temasek per 31 Maret 2007 mencapai 9,1 miliar dolar Singapura, atau turun dari 12,8 miliar dolar Singapura pada tahun sebelumnya. Sementara pendapatannya juga turun dari 79,8 miliar dolar Singapura menjadi 74,6 miliar dolar Singapura. Selain disebabkan belum menghasilkannya investasi di Shin Corp, laba bersih Temasek juga turun karena turunnya pendapatan dari divestasi hingga hampir dua pertiga pendapatan tahun sebelumnya, 13 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Temasek membeli 49 persen saham kepemilikan di Shin Corp. pada Januari tahun lalu dengan nilai sekitar 1,9 miliar dolar AS melalui transaksi bebas pajak dari mantan PM Thailand, Thaksin Shinawatra. Dengan pembelian itu, maka kelompok investor yang dipimpin Temasek menguasai 96 persen saham kepemilikan di Shin Corp. Meski mengalami penurunan laba bersih, portofolio bersih Temasek tumbuh 27 persen menjadi 164 miliar dolar Singapura. "Ke depan, kami akan terus berhati-hati atas resiko ekonomi jangka menengah dan indikasi menggelembungnya pasar," kata Ng Yat Chung. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007