London (ANTARA News) - Peristiwa kebakaran yang terjadi di wilayah Rafina, Pikermi, Mati, Neo Voutzas, Kinetta dan sekitar wilayah Utara Athena/ Timur Attica Yunani terjadi sejak Senin lalu menelan korban sebanyak 83 orang dengan korban luka-luka paling sedikit 187 orang juga terdapat seorang warga Indonesia yang terjabak dalam kobaran dan akhirnya dapat menyelamatkan diri selama empat jam.

Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI Athena, Kristina Natalia kepada Antara London, Sabtu menyebutkan dari kejadian kebakaran terdapat kisah haru seorang WNI, Theresia Endang Anawati yang sempat masuk dalam daftar pencarian orang hilang, karena pada saat kejadian ia sedang berada di kota Mati, salah satu daerah yang terdampak.

Setelah sempat melakukan pelacakan ke berbagai sumber dan melakukan inspeksi langsung ke lokasi, mendengar ditemukannya Theresia selamat dari kejadian, Duta Besar Ferry Adamhar langsung bertemu dengan Theresia pada tanggal 26 Juli lalu .

Karena proses identifikasi korban kebakaran membutuhkan waktu yang cukup lama, dan pemerintah setempat juga masih melakukan pencarian kemungkinan adanya korban tambahan, KBRI saat kunjungan ke lokasi tanggal 24 dan 25 Juli lalu menyampaikan pesan kepada pemerintah setempat agar apabila terdapat indikasi adanya WNI yang menjadi korban untuk dapat melaporkan ke KBRI. Selain itu, KBRI secara resmi menyampaikan ucapan turut berduka cita kepada para korban melalui pemerintah Yunani serta himbauan peringatan kepada masyarakat Indonesia agar menjauh lokasi kejadian sesaat setelah kejadian.

Pada saat pertemuan yang diadakan di KBRI Athena, Theresia menceritakan bagaimana mencekamnya situasi saat itu. Saat melihat api yang semakin mendekat, ia berhasil menyelamatkan diri beserta majikannya dengan berlari ke arah laut dan menunggu pertolongan selama hampir 4 jam.

Sekitar pukul 23.00 malam pertolongan pun datang, selanjutnya tim penolong membawanya beserta warga yang selamat dengan kapal kecil ke Nea Makri, daerah terdekat yang dianggap aman.

Berhubung telepon gengamnja terendam air dan semua nomor telepon tidak dapat dilacak, maka ia sempat hilang kontak dengan keluarga maupun teman-temannya. Saat ini, Theresia dalam keadaan sehat dan masih membutuhkan pemulihan dari trauma.

KBRI menyambut gembira mengetahui Theresia selamat dalam keadaan sehat tanpa kekurangan suatu apapun. Diceritakan pula bagaimana ia melihat langsung orang-orang dengan kepanikan berlarian ke berbagai arah, sebagian masuk ke mobil dengan harapan akan bisa lebih cepat keluar dari tempat kejadian, namun malang tidak bisa ditolak, kecepatan angin sekitar 125 km/jam menyebabkan para korban yang berusaha mengendai kendaraan, malah terjebak ditengah-tengah dan semakin memperparah keadaan dengan adanya bensin mobil.

Sehari sebelumnya Pada tanggal 25 Juli, KBRI juga melakukan pertemuan dengan perwakilan beberapa komunitas Indonesia di Yunani membahas mengenai perkembangan terkini informasi Theresia dan kemungkinan adanya WNI yang menjadi korban.

Dubes RI Ferry Adamhar mengimbau masyarakat Indonesia untuk berhati-hati serta melakukan langkah apabila mendapat informasi mengenai adanya WNI yang menjadi korban baik korban jiwa maupun luka-luka. Pemerintah akan terus melakukan perlindungan kepada warganya di luar negeri.

"Dalam hal ini, peran masyarakat sangat penting bekerja sama dengan KBRI dalam perlindungan WNI di luar negeri," ujar Dubes RI Ferry Adamhar pada saat bertemu masyarat Indonesia di Yunani.

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018