Jakarta (ANTARA News) - Pameo “tanam sawit, pelihara sapi” sudah melekat di masyarakat Geragai, Tanjung Jabung Timur, yang memiliki perkebunan kelapa sawit.

Ternyata integrasi sapi sawit yang diperkenalkan oleh peneliti-peneliti BPTP Jambi telah membuka wawasan petani dan peternak khususnya di Kecamatan Geragai, tentang betapa bermanfaatnya limbah pelepah sawit dan kotoran serta urine sapi.

TTP Geragai, Jambi, yang mulai dibangun pada 2016 oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian di lahan sub optimal, rawa lebak ternyata bisa menjadi titik ungkit untuk meningkatkan kesejahteraan petani sekitar.

TTP memiliki multi fungsi, sebagai unit pelayanan teknis, melaksanakan kegiatan pelatihan, tempat magang siswa/mahasiswa, demonstrasi hasil-hasil inovasi Balitbangtan dan pusat informasi teknologi.

Baca juga: Kopi Arabika Wamena Papua kembali bangkit

Sebagai unit pengembangan teknologi dan kekuatan bisnis, TTP telah menghasilkan beberapa produk yang telah dipasarkan di dalam Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan ke kabupaten sekitar seperti pupuk kompos, bio urine, dan biopestisida.

Saat ini permintaan terus meningkat, baik dari petani secara pribadi maupun perkebunan swasta. Permintaan ini meningkat karena petani langsung melihat aplikasi pupuk tersebut pada tanaman yang dikembangkan di lokasi TTP, yaitu pada tanaman sawit, tanaman pangan dan hortikultura seperti padi, jagung, kedelai, sayur-sayuran daun seperti  kangkung, bayam, sawi dan selada.

Baca juga: 10 negara ASEAN belajar pengurangan losses produk pertanian di BB Pascapanen

Juga, sayuran buah seperti cabai, tomat, timun, pare, gambas dan terong serta pada tanaman buah seperti pepaya, melon, semangka, nanas dan buah naga.

Pemanfaatan limbah pelepah sawit sebagai bahan campuran pakan ternak juga sudah mulai dikenal oleh masyarakat sekitar, bahkan saat ini sedang ada penelitian oleh salah seorang dosen Universitas Jambi tentang mikroba sebagai probiotik pada sapi yang diberi pakan pelepah sawit.

Saat ini TTP sedang bersiap menyambut peringatan puncak Harganas yang akan dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus 2018. Sinergi dengan Pemda dan perguruan tinggi serta pihak swasta harus lebih intensif dan terus ditingkatkan dalam merealisasikan MoU yang telah disepakati.

Baca juga: Kementan tanam padi VUB Inpari 40 di Kabupaten Konawe Selatan

Pewarta: Suryanto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018