Banjarmasin (ANTARA) - Pemerintah Australia memberikan apresiasi terhadap program peternakan sapi di lahan sawit atau pengembangan Sistem Integrasi Kelapa Sawit Sapi Berbasis Kemitraan Usaha Ternak Inti Plasma yang disingkat SISKA Ku Intip Provinsi Kalimantan Selatan.

Apresiasi itu disampaikan Sekretaris Pertama Kementerian Pertanian Australia Chris Tinning beserta rombongan saat pertemuan SISKA Ku Intip supporting program di Tahura Sultan Adam, Kabupaten Banjar, Jum’at.

Chris mengatakan, progres SISKA Ku Intip di Kalimantan Selatan berjalan sangat baik.

Dia mengatakan, pemerintah Australia akan melanjutkan projek SISKA Ku Intip di Kalimantan Selatan untuk membantu mewujudkan swasembada sapi.

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel Suparmi menyampaikan besarnya dukungan dan bantuan Pemerintah Australia terhadap upaya mewujudkan swasembada sapi melalui program SISKA Ku Intip di Kalsel.

"Secara keseluruhan program yang dibantu oleh Pemerintah Australia ini, hanya Kalsel berhasil dengan baik," ujarnya.

Dia pun menyampaikan program ini bisa berjalan dengan baik hingga diapresiasi Pemerintah Australia tidak lepas dari arahan Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor yang meminta semua komitmen menyukseskannya.

Disampaikan Suparmi, Pemerintah Australia sudah mendukung program SISKA Ku Intip yang ada di tingkat inti, yakni, Perusahaan Buana Karya Bakti dan di tingkat petani, yaitu, Cahaya Abadi Petani.

Dukungan Pemerintah Australia diantaranya Bantuan berupa edukasi, sosialisasi dan bantuan sarana dan prasarana berupa pagar elektrik.

Menurutnya, kedatangan pihak Australia ke Kalsel untuk melihat secara langsung perkembangan program tersebut.

"Menjadi bagian penting bagi mereka yang memberikan dukungan, mereka harus yakin bahwa penerima bantuan kalau diberikan bantuan yang lebih besar memang sudah siap," katanya.

Disampaikan Suparmi, sampai saat ini sudah ada 9 perusahaan sawit yang melakukan MoU untuk melaksanakan program SISKA Ku Intip.

Dikatakan dia, perkembangan SISKA Ku Intip sudah berjalan dengan sangat baik. Untuk rata-rata kelompok sudah bisa menghasilkan lebih 100 ekor sapi.

"Rata-rata dari satu kelompok sudah bisa menghasilkan 100 ekor sapi, target kita dalam satu kluster sekitar 1.000 ekor," ucapnya.

Baca juga: Pemprov Kalsel ajak delapan perusahaan sawit integrasikan sapi-sawit
Baca juga: Kemenristek jadikan Kalsel sentra ternak sapi
Baca juga: Tanah Bumbu datangkan sapi kurban dari luar provinsi

 

Pewarta: Sukarli
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022