Jakarta (ANTARA News) - Walikota Jakarta Timur Abdul Halim dan Lurah Cipinang Cimpedak, Tukino, meminta maaf kepada pemilih di tempat pemungutan suara (TPS) 10 RT02/ RW03 karena tidak adanya tenda di tempat tersebut. Ia mengatakan di Jakarta Rabu, pihak kelurahan telah berusaha mencari tenda untuk dipakai di TPS, namun karena keterbatasan stok di tempat persewaan, tidak semua TPS menggunakan tenda. Meski tanpa tenda, warga Cipinang Cimpedak di TPS 10 tetap bersemangat melaksanakan pemilihan suara untuk memilih kepala daerah di DKI Jakarta. Warga pun memanfaatkan garasi maupun halaman rumah warga yang teduh untuk dijadikan TPS 10. "Di Jakarta Timur ada sekitar 3.300 TPS, 32 TPS khusus di rumah sakit, terminal, stasiun dan lembaga pemasyarakat. Ini tadi Lurah mengaku kehabisan tenda sehingga saya meminta maaaf kepada warga," katanya. Sementara itu Lurah Cipinang Cimpedak, Tukino, mengatakan di kelurahan tersebut terdapat 50 TPS. Ia mengatakan pihaknya telah berusaha jauh hari untuk meminjam tenda di tempat persewaan, namun hanya ada dua tempat persewaan di kawasan tersebut dan stoknya terbatas. Dalam kesempatan itu Walikota Abdul Halim mengimbau dan berharap agar warga tidak melakukan tindakan kekerasan atau anarki saat pelaksanaan pemilihan dan lebih baik menyerahkan seluruh proses yang ada pada aturan yang berlaku. "Masyarakat harus menyadari Pilkada hanyalah tahapan dari proses demokrasi dan bukan tujuan. Jadi, jangan terjebak proses sehingga melakukan tindakan kekerasan. Hindari anarkisme," katanya. Dia meminta agar proses pengamanan diserahkan kepada aparat kepolisian. Setelah mencoblos, Wali Kota Jakarta Timur mengatakan akan meninjau lembaga pemasyarakatan dan TPS lain.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007