Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan meningkatkan sosialisasi program konversi minyak tanah ke "liquified petroleum gas" (LPG) dengan melibatkan semua pihak antara lain PT Pertamina (Persero), Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan, Kementerian Negara Koperasi dan UKM, serta pers. Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro saat diskusi program konversi LPG di Jakarta, Kamis mengatakan, kondisi masyarakat yang statis, memang cenderung antipati terhadap program baru termasuk konversi LPG. "Sehingga, perlu sosialisasi dengan kesabaran tinggi agar mereka mau menerima pelaksanaan program ini," katanya. Apalagi, lanjutnya, program konversi baru dimulai dan masih memerlukan waktu agar berjalan dengan lancar. Langkah sosialisasi tersebut merupakan upaya pemerintah mengatasi maraknya penolakan masyarakat untuk beralih dari minyak tanah ke LPG. Purnomo juga mengatakan, perlunya dibentuk tim penyuluh LPG yang tugasnya masuk dari kampung ke kampung menjelaskan manfaat program konversi elpiji. Menurut dia, program konversi memiliki banyak manfaat antara lain penghematan subsidi, menekan penyelewengan minyak tanah, lebih bersih lingkungan, dan potensi cadangan LPG lebih lama dibandingkan minyak tanah. Program konversi tersebut, lanjutnya, juga tidak akan mengurangi lapangan kerja karena semua agen, pangkalan, dan gerobak dorong minyak tanah akan dialihkan ke LPG. Selama ini, program sosialisasi diserahkan kepada Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan. Sementara, Pertamina bertanggungjawab dalam pengadaan LPG dan tabung tiga kg. Departemen Perindustrian memiliki peran menetapkan Standard Nasional Indonesia (SNI) tabung dan kompor dan pengadaan kompor serta pembagian kompor, tabung, selang, dan regulator oleh Kementerian Negara Koperasi dan UKM. Deputi Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya mengatakan, sosialisasi perlu ditingkatkan untuk mengatasi culture shock masyarakat yang puluhan tahun memakai minyak tanah. Lebih lanjut, ia mengatakan, sosialisasi penggunaan kompor dan tabung LPG nantinya akan ditekankan pada penggunaannya yang lebih murah, mudah, praktis, bersih, dan aman.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007